Perjalanan Karier Greysia Polii hingga Resmi Memutuskan Gantung Raket
Sebelum menjadi pasangan Apriyani Rahayu dan meraih emas di Olimpiade Tokyo 2020 lalu, Istri dari Felix Djimin tersebut harus melawati perjalanan terjal.
Ia bergabung dengan tim nasional bulutangkis Indonesia sejak 2003 silam. Di awal keriernya, wanita kelahiran Jakarta pada 11 Agustus 1987 silam ini mampu mencapai semifinal turnamen Malaysia Satellite 2003 saat dipasangkan dengan Heni Budiman.
Greysia Polii terus mengasah kemampuannya di pelatnas. Pada 2009 silam, ia sempat membuat kejutan dengan mengalahkan pemain Nomor satu dunia saat itu, Wong Pei Tty/Chin Eei Hui di Singapura Terbuka.
Namun sayang, setelah mampu lolos ke partai final, Greysia Polii yang berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari harus tunduk saat bersua wakil China, Zhang Yawen/Zhao Tingting.
Pada Januari 2013, Greysia dipasangkan dengan Anggia Shitta Awanda. Greys/Anggia berhasil menembus Babak Kedua All England.
Pada Mei 2013, Greysia kembali dipasangkan dengan Nitya Krishinda Maheswari. Mereka secara mengejutkan langsung juara di turnamen pertamanya, SGC Thailand Open GP Gold.
Pada 2014, Greysia/Nitya meraih medali emas di cabang bulu tangkis nomor ganda putri perorangan di Asian Games yang digelar di Incheon, Korea Selatan.
Kemudian 2017, Greysia Polii mulai dipasangkan dengan Apriani Rahayu. Bersama Apriani Rahayu, ia mencapai puncak kariernya yaitu mencetak sejarah sebagai ganda putri Indonesia pertama yang menyumbang medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom