Tak Akan 'Lupa Daratan', Ini Rencana Greysia Polii Setelah Gantung Raket
Bagaimana pun, Greysia Polii memang tak bisa serta merta begitu saja meninggalkan dunia bulutangkis yang membesarkan namanya tersebut.
Dirinya masih berharap dapat berkontribusi untuk Indonesia dalam bidang apapun, tak harus dari cabang bulutangkis.
Sementara Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta, mengatakan Greysi akan tetap menjadi bagian dari PBSI dan mempertimbangkannya untuk menjadi pelatih tim pebulutangkis putri nasional.
“Karena saya melihat bahwa junor-junironya sangat dekat dan Greysi mupuni di mata junior, maka saya tetap berharap Greys boleh mundur dalam bermain bulutatangkis tapi tidak akan mundur untuk kepentingan bulutangkis Indonesia,” ujar Alex Tirta.
Greysia dikenal sebagai pemain spesialis ganda putri dan telah menorehkan sederet prestasi mentereng. Raihan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 menjadi puncak dari karier atlet 34 tahun itu.
Greysia Polii sudah 19 tahun berada di Pelatnas PBSI, Cipayung. Meski terbilang sukses di ganda putri, ia pernah bermain juga di ganda campuran.
Ia memulai medali emasnya di ajang PON 2007 dengan membela provinsi Sulawesi Utara. Kemudian juara SEA Games 2019 di Filipina bersama Apriyani Rahayu.
Di level Asia, Greysia juga menorehkan tinta emasnya bersama Nitya Krishinda Maheswari dengan menjuarai Asian Games 2014.
Sebelum akhirnya Greysia Polii menutup karier dengan meraih emas di Olimpiade 2020 di Tokyo bersama Apriyani Rayahu.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom