Hans-Kristian Vittinghus Akan Pensiun, Berikut Rekam Jejaknya Sebagai Pebulutangkis
Vittinghus langsung menancapkan tajinya begitu memulai kariernya di level senior. Dia melanjutkan dominasi Denmark di ajang Norwegian International Championships.
Tak tanggung-tanggung, tiga gelar tunggal putra berhasil disabet Vittinghus pada edisi 2006, 2009, dan 2010 pada ajang tersebut.
Vittinghus juga memenang gelar Turkiye International 2007. Dia menjadi juara usai menaklukkan wakil Republik Ceki, Petr Koukal 23-21, 21-15.
Saat itu, dia menjadi satu-satunya wakil Denmark, di tengah dominasi Jerman yang memenangi empat nomor lain, yakni tunggal putri, ganda putri, ganda putra dan ganda campuran.
Vittinghus lebih kerap menjuarai turnamen berlabel international challenge semasa kariernya, termasuk Spanish Open 2009, Irish International 2010, Belgian International 2014 dan Denmark International 2019.
Sementara untuk turnamen berlabel BWF Superseries, dia hanya mengantongi satu gelar di ajang Australian Open 2016.
Peringkat delapan dunia BWF merupakan capaian tertinggi Vittinghus di sepanjang kariernya. Ranking itu didapat pada 22 Januari 2015, namun tak bertahan lama.
Federasi Bulutangkis Denmark menelurkan sejumlah pebulutangkis tunggal putra yang lebih bagus sehingga posisi Vittinghus semakin tergeser ke belakang.
Saat ini, ranking dunia Vittinghus versi BWF per Selasa (24/05/22) ada di urutan ke-21. Dia bersaing ketat dengan tunggal Jepang, Kenta Nishimoto dan Kantapon Wangcharoen dari Thailand.
Gelar Piala Thomas 2016
Salah satu hal yang patut dibanggakan dalam karier Vittinghus yakni berhasil mempersembahkan trofi Piala Thomas untuk Denmark pada tahun 2016.
Vittinghus menjadi penentu kemenangan Denmark atas Indonesia 3-2 pada partai final Piala Thomas 2016 yang berlangsung di China.
Vittinghus jadi tunggal ketiga Denmark, setelah Viktor Axelsen dan Jan Jorgensen, sukses melaksanakan tugasnya.
Vittinghus berhasil membungkam tunggal ketiga Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa lewat dua gim langsung dengan skor 21-15, 21-7.
Ini merupakan trofi pertama dan satu-satunya untuk Denmark dalam sejarah Piala Thomas.
Vittinghus tentunya sangat bangga karena di era Peter Gade, Denmark hanya puas menjadi finalis di tahun 2004 di Jakarta dan 2006 di Jepang.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom