Kisah Legenda Bulutangkis Zhang Ning: Menerjang Kemiskinan Hingga Gagal Berumah Tangga

Jumat, 6 Mei 2022 12:05 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Indra Citra Sena
© Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images
Sebuah kisah inspiratif datang dari legenda bulutangkis China, Zhang Ning, usai keberhasilannya menerjang kemiskinan dan melewati perceraian yang menyakitkan. Copyright: © Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images
Sebuah kisah inspiratif datang dari legenda bulutangkis China, Zhang Ning, usai keberhasilannya menerjang kemiskinan dan melewati perceraian yang menyakitkan.

INDOSPORT.COM – Sebuah kisah inspiratif datang dari legenda bulutangkis China, Zhang Ning, usai keberhasilannya menerjang kemiskinan dan melewati perceraian yang menyakitkan.

Sebagai informasi, Zhang Ning lahir di Jinzhou, Liaoning, 19 Mei 1975. Sejak kecilnya, Zhang Ning telah mengenal dunia bulutangkis dari orang-orang di sekitarnya.

Melansir dari media lokal China, Sohu, dengan bakatnya yang luar biasa Zhang Ning yang terlahir dari keluarga sederhana, berhasil mendobrak keterbatasan dan menjadi atlet bulutangkis berprestasi.

Zhang Ning masuk akademi bulutangkis Liaoning pada pertengahan 1989. Seluruh pengorbanan dilakukan, termasuk hanya sesekali bertemu keluarga.

Pengorbanan itu membuahkan hasil manis. 2 tahun berselang, dia berhasil masuk ke pelatnas Asosiasi Bulutangkis China (CBA).

Namun, keadaannya saat itu membuat dia tak langsung bersinar. Kariernya bahkan seolah tak berkembang, hingga tak mendapatkan upah.  Zhang Ning harus menunggu 3 tahun lamanya sebelum menyabet gelar di French Open 1994.

Usai keberhasilannya itu, ekonomi Zhang Ning menjadi lebih cerah. Dia bahkan dipercaya masuk dalam skuat China di kejuaraan bulutangkis beregu putri Piala Uber 1994, Jakarta.

Berstatus sebagai ranking  12 dunia, sayangnya, Zhang Ning gaal mengantarkan China menyabet trofi. Saat itu, tampil di partai kelima, dia harus takluk dari gadis berusia 14 tahun asal Indonesia, Mia Audina.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Sejak kekalahan di Piala Uber 1994 itu, masalah baru mulai berdatangan pada hidup Zhang Ning. Dia  kerap tak diikutsertakan dalam berbagai kompetisi penting. Termasuk Olimpiade Atlanta 1996.

Kondisi itu membuat Zhang Ning rendah diri, hingga membuat dia kembali ke klubnya di Liaoning. Singkat cerita, karena ranking, Zhang Ning masuk kualifikasi Olimpiade Sydney 2000. Sayangnya, dia gagal tampil karena kena skorsing.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom