Kemenangan di game pertama tampaknya membangkitkan kepercayaan diri Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.  

Mereka pun membuka skor lebih dulu 2-0 lewat permainan cepat, dan memperlebar keunggulan tersebut menjadi 4-1.

Di sisi lain, Aaron Chia/Soh Wooi Yik justru seolah kehilangan fokus dan ketenangan sehingga membuat beberapa kesalahan. Pram/Yere pun melaju makin jauh 7-2 hingga 9-3.

Unggul 6 poin, Pram/Yere sempat mengendur. Hal ini pun dimanfaatkan Aaron/Soh untuk mengejar menjadi 9-6.

Namun, Pramudya/Yeremia berhasil mengembalikan fokus mereka. Smes menyangkut pasangan Malaysia diikuti pukulan yang melebar keluar lapangan membuat ganda Indonesia mencapai inverval lebih dulu dengan 11-6.

Selepas interval, Aaron/Soh sempat merebut satu angka tapi sambaran Pramudya di depan net dan smes keras Yeremia membuat duet berjuluk Prayer inim menjauh 14-8.

Tampil makin percaya diri, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan melaju makin jauh lewat penampatan bola yang bagus dan unggul 16-8.

Di sisi lain, Aaron Chia/Soh Wooi Yik tampak makin kehilangan fokus. Pengembalian gagal Aaron atas pukulan Yeremia membuat ganda Indonesia unggu makin jauh 18-8.

Smes keras Yeremia yang gagal dikembalikan sempurna oleh Soh Wooi Yik membawa Pramudya/Yeremia mencapai match point 20-10.

Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan pun akhirnya menjadi juara hanya dalam waktu 29 menit usai return service Soh Wooi Yik menyangkut di net sehingga game kedua berakhir 21-10.