Jelang Korea Open, Juara All England Bagas/Fikri Ungkap Suka Duka Jalani Puasa di Negeri Orang

Senin, 4 April 2022 08:57 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Isman Fadil
© Badminton Photo
Ganda putra Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, berbagi suka dukanya menjalani awal puasa Ramadan di negeri orang jelang tampil di Korea Open 2022 Copyright: © Badminton Photo
Ganda putra Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, berbagi suka dukanya menjalani awal puasa Ramadan di negeri orang jelang tampil di Korea Open 2022

INDOSPORT.COM – Ganda putra Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, membagikan suka dukanya menjalani awal puasa Ramadan di negeri orang jelang tampil di Korea Open 2022.

Kampiun All England 2022 Bagas Maulana/Muhammad Shihobul Fikri akan kembali ke lapangan dengan ambil bagian di ajang Super 500 Series, Korea Open, pada 5-10 April di Kota Suncheon.

Bagas/Fikri dan tim Indonesia lainnya sejatinya sudah berada di Korea Selatan sejak Kamis (03/04/22) kemarin usai mereka tampil di Swiss Open 2022.

Dengan begitu, tim Merah Putih yang beragama Islam harus mengawali ibadah puasa Ramadan di Korea Selatan. Fikri pun menceritakan suasana awal puasa di Negeri Gingseng tersebut.

Berbeda dengan di Indonesia, suasana awal Ramadan di Korea seperti hari-hari biasa. Bahkan, Fikri mengaku kesulitan mencari makan di malam hari untuk persiapan sahur.

“Suasana awal Ramadan di Korea seperti hari-hari biasa saja. Tidak seperti di Indonesia terdapat suasana khas bulan Ramadhan,” ungkap Fikri seperti dilansir dari laman resmi PBSI, Senin (04/04/22).

“Kesulitannya kita malamnya sebelum tidur harus membeli makanan dulu untuk persiapan sahur, tidak seperti di rumah atau di asrama yang sudah disediakan,” sambungnya.

Rekan main Bagas Maulana tersebut mengaku baru pertama kali berpuasa di negeri orang. Sedihnya, dia juga tidak bisa berkumpul bersama keluarga saat memulai menjalani ibadah puasa tahun ini.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

“Perasaannya cukup sedih karena jauh dari keluarga, tidak bisa berbuka puasa bersama dan tidak bisa menikmati suasana bulan Ramadhan di Indonesia. Ini pertama kalinya saya puasa di negara orang,” ungkap Fikri.

Untungnya, Fikri merasa masih memiliki ‘keluarga’ dalam artinya tim Merah Putih yang bisa diajak sahur dan buka puasa bersama sehingga rasa rindunya bisa terobati.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom