INDOSPORT.COM – Federasi Bulutangkis China (CBA), mengeluarkan pernyataan tegas menyusul keputusan BWF yang memberi hukuman skorsing kepada empat pemainnya karena match fixing.
Seperti diketahui, empat pebulutangkis China, termasuk rival bebuyutan ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon, resmi dihukum BWF karena kedapatan terlibat match fixing atau pengaturan skor.
He Ji Ting, Tan Qiang, Li Junhui yang kini sudah pensiun, dan Liu Yuchen, merupakan empat pebulutangkis China yang dikenakan sanksi menurut rilis resmi BWF, Jumat (25/03/22) kemarin.
Keempat pebulutangkis tersebut dilarang berpartisipasi dalam segala aktivitas perbulutangkisan selama tiga bulan dengan masa percobaan dua tahun, terhitung dari 25 Januari 2022.
Selain itu, pemain yang semuanya bermain di sektor ganda putra tersebut diharuskan mengembalikan hadiah mereka dari Fuzhou China Open 2018.
Hukuman ini berarti bahwa mereka hanya akan menjalani masa hukuman selama tiga bulan jika kedapatan melanggar lagi dalam masa percobaan dua tahun.
Dipahami, He Ji Ting, Tan Qiang, Li Junhui dan Liu Yuchen dinyatakan bersalah dan melanggar Pasal 3.1.2 Kode Etik BWF 2017 terkait pengaturan skor dan hasil pertandingan.
Mereka dianggap gagal menggunakan upaya terbaik untuk memenangkan pertandingan saat bertanding di ajang Fuzhou China Open edisi empat tahun lalu.
Keputusan BWF ini langsung ditanggapi oleh CBA. Melansir dari Sport Sina, federasi bulutangkis tertinggi di Negeri Tirai Bambu tersebut menyatakan menerima dan menghormati keputusan BWF tersebut.
Selain itu, CBA juga bakal mematuhi hukuman para pemainnya yang melanggar aturan dan akan menambahkan hukuman internal.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom