INDOSPORT.COM - Kehidupan petenis muda asal Inggris, Emma Raducanu, berubah setelah jadi juara US Open 2021 dan meraih gelar Grand Slam pertamanya.
Untuk diingat kembali, remaja yang satu ini tampil di all-teenagers final US Open 2021 bersama rekan sepantarannya, Leylah Fernandez.
Namun tetap saja, harus ada yang menang dan kalah dalam sebuah pertandingan. Walaupun keduanya sama-sama hebat, hanya satu yang bisa jadi juara dan itu adalah Emma Raducanu.
Berhasil memenangkan US Open 2021 memang bak mimpi yang jadi kenyataan bagi petenis belia berusia 18 tahun tersebut.
Sebelumnya, ia memang sempat mencuri perhatian di turnamen Wimbledon 2021 beberapa waktu lalu. Hanya saja, pada waktu itu dewi fortuna belum berpihak padanya usai langkahnya terhenti di fase 16 besar.
Jelang US Open 2021, Emma pun sempat mengikuti turnamen Silicon Valley Classic dan ITF USA 16 tapi masih belum mampu meraih gelar.
Apa yang dilalui Emma mulai dari Wimbledon sampai US Open pun sudah seperti dongeng. Ia sempat digadang-gadang sebagai kuda hitam di The Championships lalu gagal meraih hasil maksimal di dua turnamen berikutnya.
Akan tetapi, dengan bekal yang mungkin dianggap seadanya bagi sebagian orang tersebut, Emma justru menghentak publik Arthur Ashe Stadium. Tentu saja, semua itu ia peroleh bukan dengan cara yang instan.
“Lewat setiap pertandingan dan turnamen, saya benar-benar telah membangun kepercayaan diri, dalam hal permainan saya, dalam hal pukulan bola saya. Semuanya terjadi hari ini,” ujarnya, dikutip dari laman resmi WTA.
Setelah dinobatkan sebagai juara tunggal putri US Open 2021, Emma mengalami rentetan peristiwa yang mungkin belum pernah ia rasakan sebelumnya, yang mana otomatis membuat hidupnya berbeda dari yang dulu.
Kira-kira apa saja? Berikut redaksi berita olahraga SOICAUMIENBAC.cc telah merangkumnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom