INDOSPORT.COM – Pebulutangkis Guatemala, Kevin Cordon, menarik perhatian media di China. Media ini bahkan menyebut permainannya mirip dengan mantan rival Alan Budikusuma, Zhao Jianhua.
Momen isak tangis Viktor Axelsen ketika memastikan medali emas di final tunggal putra usai mengalahkan pemain China, Chen Long, menandai berakhirnya kompetisi bulutangkis di Olimpiade Tokyo 2020.
Ini menjadi medali emas pertama yang diraih bulutangkis Denmark setelah Poul-Erik Hoyer Larsen di Olimpiade Atlanta pada tahun 1992.
Sebelum momen tersebut, hampir semua perhatian tertuju pada pemain Guatemala, Kevin Cordon, yang memastikan melaju ke babak semifinal setelah mengalahkan sejumlah pemain papan atas.
Menyandang status non-unggulan selama Olimpiade 2020 kali ini. Kevin Cordon berhasil mencapai semifinal setelah menumbangkan pemain peringkat 9 dunia Ng Ka Long Angus dari Hong Kong.
Pemain peringkat 45 dunia itu kemudian mengalahkan Heo Kwang-hee dari Korea Selatan, yang sebelumnya mampu menyingkirkan peringkat 1 dunia, Kento Momota.
Pencapaian Kevin Cordon ini pun membuat media di China, Sports Sina, kagum. Media tersebut mengukuhkan pemain didikan pelatih Indonesia, Muamar Qadafi, ini bak meteor.
“(Kevin) Cordon mendarat di (Olimpiade) Tokyo seperti meteor, mempesona dan misterius,” tulis media Sports Sina, Selasa (17/08/21).
Cukup beralasan. Media ini mengatakan bahwa kemunculan Cordon sangat tiba-tiba mengingat prestasi terbaiknya di ajang besar adalah ketika mengalahkan Chen Long di Kejuaraan Dunia 2011.
“Namun, di Olimpiade Tokyo ini, dia menunjukkan level tertinggi yang hanya dimiliki oleh sepuluh pemain top dunia,” sambung media Sports Sina.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom