Anthony Sinisuka Ginting dan Harapan Medali Tunggal Putra di Olimpiade 2020

Sabtu, 31 Juli 2021 05:10 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© NOC Indonesia
Anthony Sinisuka Ginting saat berlaga di babak penyisihan grup Olimpiade 2020 melawan wakil Rusia, Sergey Sirant. Copyright: © NOC Indonesia
Anthony Sinisuka Ginting saat berlaga di babak penyisihan grup Olimpiade 2020 melawan wakil Rusia, Sergey Sirant.

INDOSPORT.COMAnthony Sinisuka Ginting membuat seluruh masyarakat Indonesia berbahagia, usai mengamankan kemenangan di babak 16 besar bulutangkis tunggal putra Olimpiade 2020.

Ginting, pebulutangkis kelahiran Cimahi berdarah Karo ini meniupkan harapan bagi tunggal putra Indonesia yang telah lama tak berbicara banyak di pergelaran multicabang terakbar dunia ini.

Kemenangan dua set langsung (18-21, 14-21) ia raih atas pebulutangkis tuan rumah, Kanta Tsuneyama, di babak 16 besar tunggal putra Olimpiade 2020, Kamis (29/07/21).

Hasil positif kontra Tsuneyama tersebut tak hanya membuat Ginting melangkah ke babak perempat final, tetapi juga membuat dirinya memiliki kans untuk bisa mengembalikan muruah Indonesia di kancah bulutangkis tunggal putra.

Seperti diketahui, Indonesia tak lagi memiliki wakil di podium tunggal putra Olimpiade sejak Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro di Athena 2004.

Saat itu, Taufik Hidayat berhasil mempersembahkan emas yang telah lama didamba oleh masyarakat Indonesia sejak Alan Budikusuma pertama kali meraihnya di Olimpiade 1992, sementara Sony naik podium setelah mengamankan medali perunggu, yang juga menjadi perunggu pertama sejak Barcelona ’92.

Sejak saat itu, di 3 edisi Olimpiade berturut-turut, Indonesia gagal mengirimkan jagoannya untuk naik ke atas podium.

Dan kali ini, Anthony Sinisuka Ginting kembali menghidupkan harapan masyarakat Indonesia untuk bisa mendengar lagu Indonesia Raya dan menyaksikan bendera merah putih berkibar gagah di panggung bulutangkis tunggal putra Olimpiade.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Ginting yang saat ini baru berusia 24 tahun itu hanya memerlukan 3 kemenangan untuk bisa menyegel medali emas atau perak.

Atau ia setidaknya butuh dua kemenangan untuk bisa tampil di semi final dan mengamankan medali perunggu untuk Indonesia.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom