Ketika All England Dikudeta dan Berganti Nama Menjadi All Japan
Menurut laporan dari Badmintalk, peristiwa Jepang yang menguasai All England, benar-benar layak masuk dalam buku sejarah. Soalnya, terjadi all Japan Final pada 3 sektor yaitu ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.
Terakhir kali final semua nomor ganda dikuasai oleh suatu negara di ajang All England sudah sangat lama sekali. Yaitu terjadi pada tepat tahun 1947 ketika Denmark menciptakan All Danish Final di ganda putra, ganda putri dan ganda campuran.
Tak disangka kalau fenomena unik itu bisa terjadi oleh Jepang tahun ini. Di nomor ganda putra, tidak adanya Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan membuat Endo/Watanabe dan Kamura/Sonoda bertemu di final.
Sedangkan pada nomor ganda campuran, terdapat pertemuan 2 wakil Jepang, Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo dengan Yuta Watanabe/Arisa Higashino. Mereka berdua bisa bertemu karena tidak ada hadangan dari Praveen Jordan/Melati Daeva.
Sedangkan absennya Greysia Polii/Apriyani Rahayu membuat Yuki Fukushima/Sayaka Hirota bisa bertemu dengan Mayu Matsutomo/Wakana Nagahara. Ajang All England pun tak ubahnya jadi seperti tempat bagi para pebulutangkis Jepang latihan di Birmingham, Inggris.
Untungnya hanya sektor ganda saja yang dikuasai oleh Jepang karena di tunggal putra tak ada wakil dari mereka. Hal itu terjadi karena Kento Momota sudah kalah lebih dulu, sedangkan tunggal putri ternyata masih ada wakil Jepang.
Dia adalah Nozomi Okuhara yang akan duel dengan wakil Thailand, Pornpawee Chocuwong. Fakta ini juga memunculkan kemungkinan kalau Jepang bisa menggondol gelar juara di 4 sektor pada ajang All England.
Memang lucu juga melihat bagaimana All England jadi seperti dikudeta dan berganti nama menjadi All Japan. Tapi percayalah jika seandainya Indonesia tidak dipaksa mundur, seharusnya All Japan Final agak sulit terjadi di All England 2021, tapi mau bagaimana lagi.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom