INDOSPORT.COM - Media China mengklaim jika pebulutangkis tunggal putra peringkat 1 dunia yakni Kento Momota gagal di Olimpiade Tokyo, maka kesempatannya dinilai sudah berakhir.
Pebulutangkis Kento Momota diketahui sudah kembali lagi di lapangan dalam Kejuaraan Bulutangkis Nasional yang diselenggarakan di Jepang setelah terakhir kali bermain di turnamen Malaysia Masters 2020.
Pada turnamen Malaysia Masters 2020, pebulutangkis Kento Momota berhasil menjadi juara, tetapi dirinya harus mengalami nasib naas usai menjadi korban dalam kecelakaan mobil pada saat hendak menuju bandara ketika ingin kembali ke Jepang.
Akibat cedera itu, pebulutangkis andalan Jepang itu pun harus melewatkan turnamen All England dan melepaskan gelar yang diraihnya pada tahun 2019 ke tangan Viktor Axelsen yang meraih gelar juara pada tahun 2020 ini.
Setelah melakukan pemulihan dalam kurun waktu beberapa bulan, tunggal putra no. 1 dunia ini sejatinya sudah siap comeback di turnamen Denmark Open yang digelar di Odense, Denmark pada Oktober 2020 lalu.
Tetapi, petinggi klubnya tidak memberikan izin karena masih khawatir perihal pandemi Corona dan mengharuskan Kento Momota untuk lebih bersabar lagi untuk berpartisipasi di turnamen internasional.
Usai menanti tanpa kepastian, pebulutangkis Kento Momota pun akan tampil di turnamen Thailand Open pada Januari 2021 di Bangkok, Thailand, dan itu akan menandai comeback perdananya di panggung internasional setelah terakhir kali di turnamen Malaysia Masters.
Menyambut comebacknya Kento Momota, media China, Sports Sina,percaya bahwa cedera yang dialami oleh wakil Jepang tidak akan mempengaruhi banyak hal pada performanya sehingga bisa dipastikan jika dirinya masih akan menjadi yang terdepan memenangkan medali emas di Olimpiade Tokyo.
Apalagi media China mengklaim bahwa Olimpiade Tokyo menjadi kesempatan terakhir untuk Kento Momota meraih medali emas di hadapan pendukungnya sendiri karena pesta olahraga akbar itu akan digelar di Tokyo, Jepang.
Terakhir, media China percaya jika sampai Kento Momota gagal di Olimpiade Tokyo maka akan sangat sulit baginya untuk bisa meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024, karena pada saat itu usianya sudah menginjak 30 tahun.
Jadi, mari kita lihat bagaimana aksidi hadapan pendukungnya dalam upaya menjadi peraih medali emas Olimpiade pertama untuk Jepang di sektor tunggal putra.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom