INDOSPORT.COM – Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) memberikan penghargaan kepada si bocah ajaib An Se-young yang membuat kejutan di sepanjang musim 2019 dengan mengandaskan para pemain elite, termasuk Tai Tzu Ying dan Carolina Marin.
An Se-young telah menjelma dari bintang baru di dunia bulutangkis. Tunggal putri asal Korea Selatan itu berhasil membuat kejutan di usianya yang baru menginjak 17 tahun.
Musim lalu, tepatnya ketika An Se-young masih berusia 17 tahun mampu menundukkan tiga pemain putri yang terbilang sangat hebat dan menempati peringkat teratas di rangking BWF.
Ketiga pemain putri tersebut antara lain mantan pemain terhebat China, Li Xuerui, tunggal putri asal Spanyol berperingkat enam, dan ratu bulutangkis alias pemegang rangking 1 dunia Tai Tzu Ying dari Chinese Taipei.
BWF pun secara khusus membuat cuplikan video di Twitter saat An Se-young berhadapan dengan ketiga pemain elite tersebut yang berakhir dengan kemenangan.
Li Xue Rui ✅
— BWF (@bwfmedia) November 29, 2020
Carolina Marin ✅
Tai Tzu Ying ✅
What a year 2⃣0⃣1⃣9⃣ turned out to be for 17-year-old 🇰🇷 An Se Young.#BadmintonUnlimited pic.twitter.com/EyN7S332VN
“Tahun 2019 sungguh luar biasa bagi An Se Young yang berusia 17 tahun,” tulis BWF.
Diawali dengan pertemuan An Se-young vs Li Xue Rui di babak final New Zealand Open 2019 pada awal Mei 2019 lalu. An Se-young yang sejak babak pertama sudah tidak terbendung kembali menunjukkan tajinya di partai puncak itu.
Tak perlu berlama-lama, An mampu menundukkan peraih medali emas Olimpiade 2012 asal China itu dalam dua gim langsung dengan skor 21-19, 21-15.
Gelar juara New Zealand Open 2019 tersebut menjadi gelar BWF Word Tour pertama yang berhasil dikantongi An sekaligus pembuka jalan ke kualifikasi Olimpiade Tokyo 2021.
An Se-young juga pernah menundukkan ratu bulutangkis dunia Tai Tzu Ying di ajang Piala Sudirman 2019 silam. An Se-young yang dikenal sebagai bibit muda unggul Korea Selatan yang memiliki mentalitas juara, sukses membuktikan kualitasnya kala itu.
Bermain selama 66 menit di laga kedua pada fase Grup 1C, An Se-young sempat kalah di set pertama, namun akhirnya mampu bangkit pada set kedua dan ketiga, hingga skor berakhir dengan 14-21, 21-18, dan 21-16.
Sayangnya, keperkasaan An Se-young di Piala Sudirman 2019 tidak berlangsung lama. Pasalnya, tim Korea Selatan harus terhenti di babak delapan besar usai dikandasarkan tim Thailand.
An Se-young kembali memamerkan bakatnya yang cemerlang dengan menumpas perlawanan Carolina Marin untuk menjuara di French Open 2019.
Bertanding di Stade Pierre de Coubertin, 27 Oktober 2019 lalu, Se-young memetik kemenangan atas Marin kendati kalah di gim pertama. Tampil sebagai pebulutangkis nonunggulan dalam turnamen BWF 750 itu, Se-yong menang 16-21, 21-18, dan 21-5.
Bagi Se-young, gelar juara itu menjadi koleksi keempat tahun 2019, di mana sebelumnya dia juga sudah menjadi juara di New Zealand, Canada, dan Akita Masters.
Berkat torehannya tersebut, An Se-young berhasil memperbaiki peringkatnya di rangking dunia BWF. Dari sebelumnya dia diposisi 78 sebelum menjadi juara pertama kali, kini dirinya merangsek ke peringkat 9.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom