Hadapi Praveen/Melati, Gerak Refleks Pemain Thailand Bikin BWF Terpana

Senin, 16 November 2020 17:47 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
© HUMAS PBSI
Atlet Bulutangkis Thailand, Sapsiree Taerattanachai. Copyright: © HUMAS PBSI
Atlet Bulutangkis Thailand, Sapsiree Taerattanachai.

INDOSPORT.COM – Pemain ganda campuran Thailand, Sapsiree Taerattanachai, membuat BWF terpana dengan gerakan refleksinya saat berusaha menangkis serangan smash pemain Indonesia, Praveen Jordan.

Praveen Jordan dikenal  sebagai salah satu pebulutangkis dunia yang memiliki smash yang mematikan. Tak jarang pukulan-pukulan smash yang dia lakukan membuat setiap lawannya mati kutu.

Pukulan smash Praveen ini rupanya pernah dirasakan oleh pemain asal Thailand, Sapsiree Taerattanachai, yang berpasangan dengan Dechapol Puavaranukroh.

Praveen dan rekannya Melati Daeva Oktavianti berjumpa dengan Dechapol/Sapsiree di final All England 2020 pada bulan Maret lalu.

Pertemuan kedua pasangan ini diungkit kembali oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) lewat unggahan di Instagram, Senin (16/11/20).

Unggahan ini sendiri tidak menyoroti smash Praveen, melainkan aksi Sapsiree yang berusaha mengembalikan pukulan sang lawan lewat gerak cepatnya.

“Apakah Anda siap untuk melakukan refleks super seperti Sapsiree Taerattanachai minggu ini?” demikian judul unggahan BWF.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Tampak pada video yang diunggah BWF, Praveen berkali-kali melakukan pukulan smash ke arah lawan. Namun, Dechapol/Sapsiree seperti sudah menbaca kemana arah kok yang ditembakkan Praveen.

Sapsiree  bahkan nyaris terpelanting ke belakang saat berusaha menahan smash Praveen yang datang begitu cepat tanpa dia sadari.

Aksi salin membalas serangan menghasilkan 42 tembakan, yang merupakan reli terpanjang di sepanjang turnamen All England 2020. Reli itu berakhir dengan tembakan Praveen yang melebar, dan satu poin bertambah untuk wakil Thailand.

Untungnya, Praveen/Melati berhasil menggempur pertahanan Dechapol/Sapsiree meski harus berjuang dalam tiga set dengan skor 21-15, 17-21, dan 21-8. Meski set ketiga berjalan mudah, tetapi pasangan peringkat lima dunia itu menyebut Puavaranukroh/Taerattanchai sebagai lawan tangguh.

Gelar ini pun menjadi yang pertama bagi Praveen/Melati untuk menjuarai All England. Bahkan ini juga merupakan gelar pertama bagi Praveen/Melati pada 2020 setelah mengawali tahun ini dengan kurang baik.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom