INDOSPORT.COM – Agung Firman Sampurna sempat diragukan kemampuannya oleh rival Ari Wibowo sebelum disahkan menjadi Ketua Umum Asosiasi Bulutangkis Indonesia (PBSI) periode 2020-2024.
Dalam Musyawarah Nasional (Munas) PBSI yang berlangsung 5-6 November 2020 di Serpong, Banten, Agung terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PBSI selama periode empat tahun.
Agung sendiri terbilang orang baru di dunia bulutangkis nasional karena dia sejatinya lebih dikenal di bidang audit kurang lebih selama delapan tahun, terhitung sejak 2012 hingga sekarang.
Bahkan pada tahun lalu, dia pria kelahiran Madiun, 19 November 1971 silam terpilih sebagai ketua BPK periodeo 2019-2022, dari semula hanya menjabat anggota BPK saja.
Karena fokus bekerja di bidang audit inilah, namanya pun sempat menjadi sorotan kala dia dijadikan kandidat di bursa pemilihan ketum PBSI. Pasalnya, Agung tidak punya latar belakang pengalaman olahraga, terutama di bulutangkis
Hal ini mengundang reaksi dari Ari Wibowo, yang juga menjagokan diri sebagai calon ketum PBSI pada Munas PBSi kemarin. Ari Wibowo mempertanyakan apakah Agung bisa memimpin bulutangkis di tengah jabatannya yang ganda.
“Bayangkan nanti kita akan dipimpin, walaupun beliau orang hebat, kita lihat main bulutangkis saja tidak tahu kita, bisa atau tidak, bagaimana dia bisa mengerti,” ujar Agung kepada detikSport, beberapa waktu lalu.
“Dan, apakah memang jabatan beliau masih longgar? Kalau masih longgar, ya kasih saja jabatan lain lagi, supaya negara enggak rugi membayar banyak-banyak para pejabat. Akhirnya karena enggak ada tugas, jadi cari kerjaan-kerjaan lain," lanjut Ari.
Terlepas dari keraguan Ari Wibowo ini, Agung sendiri merupakan merupakan salah satu Pengurus Provinsi PBSI Sumatera Selatan.
Bahkan klaim dari timsesnya, ia disebut-sebut kerap berlatih bulutangkis sepekan dua kali. Jadi bukan hal yang mengheran bila dia percaya diri maju di pencalonan Ketum PBSI.
Nama Agung cukup mendominasi kepemilikan suara di bursa Caketum PBSI lantaran didukung 29 Pengurus Provinsi. Sementara lawannya, Ari Wibowo, yang juga Ketua Umum Pengprov Banten, hanya disokong 10 Pengprov.
Namun, Ari kemudian tidak lolos persyaratan dari Tim Penjaringan pemilihan Ketum PBSI karena adanya suara ganda dari surat dukungan yang disodorkan sehingga hanya memiliki 5 surat dukungan sah.
Akhirnya, berdasarkan hasil penjaringan tersebut, Agung Firman Sampurna maju sebagai calon tunggal, di mana dia mendapatkan mayoritas voter dari 33 Pengprov PBSI.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom