INDOSPORT.COM – Asosiasi bulutangkis dunia (BWF) tidak hanya menyematkan status sebagai ‘raja tipuan’ ke Kevin Sanjaya, namun juga rekan senegaranya, Hendra Setiawan.
Kevin Sanjaya dijuluki sebagai ‘Master of Deception’ atau dalam bahasa Indonesia artinya 'ahlinya tipuan' oleh BWF berkat kemampuannya dalam mengecoh setiap lawannya di lapangan.
Dengan kemampuannya itu, Kevin Sanjaya yang berduet dengan Marcus Fernaldi mampu memukau para penggemar bulutangkis di seluruh dunia.
Akan tetapi status ‘Raja Tipuan’ ini tidak hanya disandang oleh Kevin saja, setelah BWF merilis postingan di Twitter yang menyebut Hendra Setiawan dengan julukan yang sama.
“Menikmati keterampilan luhur dan penuh tipuan dari Hendra Setiawan,” tulis BWF menjelaskan video yang mereka unggah.
Video tersebut menampilkan beberapa cuplikan kala Hendra Setiawan dan pasangannya Mohammad Ahsan tampil menghadapi lawan di sejumlah turnamen. Dalam video itu, BWF lebih menyoroti aksi Hendra saat mengecoh lawan.
𝗠𝗮𝘀𝘁𝗲𝗿 𝗼𝗳 𝗗𝗲𝗰𝗲𝗽𝘁𝗶𝗼𝗻
— BWF (@bwfmedia) August 2, 2020
Enjoy the sublime skills and deception of Hendra Setiawan 🇮🇩#BadmintonAtHome pic.twitter.com/OJuZbH8IR6
Di awal saat turnamen Kejuaraan Dunia 2013, di mana Hendra berpasangan dengan Ahsan berjumpa dengan pasangan Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, di babak final yang akhirnya dimenangkan Hendra/Ahsan 21-13, 23-21.
Pada satu momen, Hendra sempat membalas pukulan dengan teknik menyamping. Lawan mungkin membawa bola akan mengarah ke tengah, namun pukulan itu sebenarnya diarahkan Hendra di sudut dalam lapangan.
Tipuan masih berlanjut di All England 2014 saat Hendra/Ahsan mengalahkan pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, dua set langsung 21-19 21-19 di babak final yang digelar di Birmingham, Inggris.
Hendra melakukan pukulan menyilang dengan tepat dari samping depan net. Beruntung, bola masuk ke area lawan namun tak mampu dihalau lawan yang sampai terjatuh saat berusaha membalas serangan.
Hendra juga melakukan tipuan di semifinal Japan Open 2019, saat Hendra/Ahsan mengalahkan wakil tuan rumah, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, lewat dua gim langsung, 22-20, 21-10.
Tipuan bermula dari servis yang dilakukan Ahsan yang berposisi di depan net. Lawan mampu membalas servis itu, namun saat itu posisi Ahsan tak beranjak, sementara Hendra yang ada di belakangnya langsung menyambar bola.
Bola itu rupanya tak terlihat oleh Kamura/Sonoda, yang membuat mereka gagal mengembalikan bola ke kubu Hendra/Ahsan.
Ada banyak lagi beberapa teknik tipuan yang dilakukan Hendra. Dengan tekniknya ini, mungkin dia memang layak menandingi Kevin Sanjaya sebagai pebulutangkis tengil.
Namun tak seperti Kevin yang kadang langsung pasang raut wajah konyol, Hendra selalu terlihat serius usai melakukan tipuan-tipuannya itu.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom