INDOSPORT.COM - Usia boleh tambah tua, namun bukan berarti menjadi penghambat segalanya. Begitulah kira-kira kalimat yang tepat untuk mendefinisikan pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Pasangan Ahsan/Hendra saat ini memang bisa dikatakan merupakan satu-satunya pasangan senior di ganda putra yang penampilannya tetap moncer. Terbukti, saat ini mereka menempati peringkat dua dunia, di bawah Kevin Sanjaya/Marcus Gideon.
Walaupun peringkatnya di bawah Kevin/Marcus, namun Ahsan/Hendra-lah yang nyatanya pada tahun 2019 lalu berhasil meraih tiga gelar di major event bulutangkis, yakni All England, Kejuaraan Dunia dan BWF World Tour Finals.
Diakui oleh Ahsan/Hendra, dengan semakin bertambahnya usia, mereka tidak bisa lagi hanya mengandalkan kecepatan seperti yang diperagakan pemain-pemain muda layaknya Kevin/Marcus.
Wakil Indonesia dalam wawancaranya bersama Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) yang bertajuk 'Badminton Unlimited' tersebut menyebut kalau saat ini, mereka lebih memilih bermain dengan strategi penempatan-penempatan bola.
"Pastinya kita lebih fokus mainnya ke penempatan bola. Jadi, kita mengakui kalau kita dari segi kecepatan, kita pasti kalah dari pemain muda, tapi ya, kita dikasih program sama pelatih untuk bisa menerapkan strategi-strategi agar bisa melawan pemain-pemain muda," ujar Mohammad Ahsan
Selain itu, Mohammad Ahsan menyebut kalau mereka saat ini berusaha memperkuat pertahanan mereka untuk bisa mengimbangi permainan cepat para pemain muda.
"Kalau dulu, masih muda, mainnya adu cepat. Kita juga punya kecepatan. Tapi sekarang sudah enggak bisa kayak begitu, jadi memang harus berubah dan menguatkan defense-nya dulu," lanjutnya.
Senada dengan rekannya, Hendra Setiawan pun juga mengakui jika mereka memilih bermain cepat maka akan membuat dirinya dan Mohammad Ahsan menjadi kesusahan untuk menangani kecepatan pasangan-pasangan muda.
"Kita tidak secepat dulu, seperti yang Ahsan katakan, Jadi, kita harus pintar-pintar dalam menempatkan bola. Kalau enggak begitu, kita pasti bakal lebih susah menangani pemain-pemain muda yang sangat cepat seperti sekarang," pungkasnya.
Di tahun 2020 ini, prestasi terbaik pasangan legendaris Indonesia, Ahsan/Hendra adalah meraih runner-up di Indonesia Masters, sedangkan di All England, mereka harus puas terhenti di babak perempatfinal.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom