INDOSPORT.COM – Inisiatif PBSI menggelar turnamen internal yang bertajuk Mola TV PBSI Home Tournament mendapat pujian eks COO Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), P. Ganga Rao.

Seperti diketahui, demi mengisi kekosongan turnamen bulutangkis, PBSI memutuskan untuk menggelar turnamen internal bertajuk Mola TV PBSI Home Tournament.

Setelah menghasilkan pasangan Fajar Alfian/Yeremia Yacob Rambitan, Praveen Jordan/Melati Daeva, dan Anthony Sinisuka Ginting sebagai juara di ganda putra, ganda campuran, dan tunggal putra, kompetisi itu pekan ini akan menggelar nomor ganda putri.

Inisiatif PBSI menggelar kejuaraan ini pun dipuji eks COO BWF, P. Ganga Rao. Ia menyebut turnamen semacam ini bisa membantu pemain mendapatkan penghasilan di masa pandemi. Lebih lanjut, ia mendesak BWF untuk membantu negara-negara lain menggelar turnamen serupa.

“BWF bisa membantu mendanai turnamen domestik, khususnya di negara-negara dengan ranking rendah. Alih-alih para pemain harus ke luar negeri, mereka bisa tetap berada di negara sendiri dan mendapatkan uang,” kata P. Ganga Rao seperti dilansir media Malaysia, The Star.

Lebih lanjut ia juga mendesak BWF meniru federasi olahraga lain yang memperhatikan kesejahteraan pemain, ketika pandemi corona membuat turnamen dibatalkan dan atlet kehilangan pemasukan.

“Federasi olahraga lain memiliki rencana inovatif untuk membantu pemain. (Turnamen Tenis) Wimbledon memang dibatalkan, tapi uang hadiahnya dibagikan kepada para pemain. Beginilah seharusnya Anda mengurus pemain Anda pada masa-masa sulit ini,” katanya.

Sebelumnya, P. Ganga Rao menuduh BWF tidak punya kepedulian terhadap para atlet bulutangkis. “Banyak organisasi top yang menyalurkan dana kepada para pemain dan asosiasi. BWF memiliki uang yang banyak tapi hingga kini tidak pernah mengumumkan akan membantu para pemain bulutangkis.”

“Mereka harus membantu para pemain. Lagi pula, BWF mendapatkan semua uang mereka melalui para pemain ini, dari hak siar televisi dan pemasukan dari sponsor,” desaknya.

Di sisi lain, ajang Mola TV PBSI Home Tournament memang memberikan tambahan pemasukan bagi pemain di tengah hiatus turnamen internasional yang sudah terjadi sejak bulan Maret. Ajang yang digelar di Pelatnas Cipayung tersebut diketahui memiliki total hadiah Rp500 juta.