Mulyo Handoyo dan Kisah 2 Laga Spesial Taufik Hidayat Melawan Lin Dan

Minggu, 5 Juli 2020 18:58 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Robertus Pudyanto/Getty Images
Eks pelatih Taufik Hidayat, Mulyo Handoyo saat melatih tunggal putra India di tahun 2017 Copyright: © Robertus Pudyanto/Getty Images
Eks pelatih Taufik Hidayat, Mulyo Handoyo saat melatih tunggal putra India di tahun 2017

INDOSPORT.COM - Legenda bulu tangkis asal China, Lin Dan memutuskan pensiun, Sabtu (04/07/20). Keputusan gantung raket itu sekaligus mengakhiri kisah big four sang raja nomor tunggal bersama Peter Gade, Taufik Hidayat, serta Lee Chong Wei yang lebih dulu gantung raket.

Mantan pelatih Taufik Hidayat, Mulyo Handoyo memiliki kisah dua laga spesial melawan Lin Dan. Dua pertandingann itu jadi salah satu kenangan terindah sekaligus menegangkan saat anak asuhnya menghadapi sosok berusia 36 tahun tersebut.

Pertama, adalah final Asian Games di Doha, Qatar 2006 silam. Saat itu Taufik Hidayat menghadapi Lin Dan di partai puncak sekaligus perebutan medali emas.

"Bisa dikatakan, saat itu Lin Dan sedang dalam top performance termasuk di Qatar jadi penampilan terbaik dia. Dia unggulan dan semua orang saat itu pasti mengunggulkan Lin Dan juara," ungkap Mulyo saat berbincang dengan INDOSPORT, Minggu (05/07/20).

Namun, Taufik saat itu mampu tampil gemilang di partai puncak. Terbukti, sosok kelahiran Bandung itu mampu mengunci gelar juara setelah unggul dua set langsung, 21-15, dan 22-19.

Bagi Mulyo, laga itu sangat spesial mengingat laga berjalan cukup ketat. Terlebih Lin Dan sempat unggul 20-17 di set kedua, sebelum Taufik membalikkan skor dan menang.

"Jadi saat itu Lin Dan benar-benar kekunci di angka 20. Taufik perlahan memanfaatkan situasi itu dan akhirnya memang," ujar dia.

Sementara duel spesial yang kedua adalah di final Kejuaraan Dunia di Anaheim, Amerika Serikat 2005. Saat itu, Taufik menang meyakinkan dengan skor 15-3 dan 15-7 sekaligus melengkapi gelar juara Olimpiade yang diraih setahun sebelumnya.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

"Apapun saat itu Lin Dan favorit di final dan juara meski Taufik punya modal medali emas di Athena (Olimpiade 2004)," tegasnya.

Pelatih asal Solo itu turut menyanjung berbagai prestasi yang ditorehkan Lin Dan. Mulyo mengungkapkan hal utama yang jadi pembeda peraih dua medali emas Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012 dengan pebulu tangkis rival.

Adalah mental bertanding dan konsistensi yang membuat Lin Dan dinilai Mulyo belum bisa disamai atlet lain. Lin Dan disebutnya memiliki karakter plus kualitas semuanya yang dibuktikan dengan apa yang dicapai untuk jadi seorang juara dan legenda.

"Kalau dari segi teknik sih hampir sama pemain-pemain level atas. Tapi yang membedakan adalah Lin Dan punya mental tak gampang menyerah. Itu yang membuatnya bisa konsisten," papar dia.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom