INDOSPORT.COM - Beginilah kisah transisi mencengangkan Kurniawan bersaudara, Fran dan Fernando, di jagat bulutangkis, mulai dari pelatnas, Hong Kong, hingga jadi pengusaha.
Nama Kurniawan bersaudara, yakni Fran Kurniawan dan Fernando Kurniawan sempat menghiasi jagat bulutangkis Indonesia hingga kancah internasional.
Dilansir dari situs olahraga pbdjarum.org, cerita Kurniawan bersaudara diawali oleh Fran Kurniawan yang terjun lebih dulu ke dunia bulutangkis dan bergabung dengan klub PB Djarum pada tahun 2002.
Ia memutuskan menjadi atlet bulutangkis karena terinspirasi dari legenda-legenda bulutangkis Indonesia seperti Hariyanto Arbi dan Denny Kantono/Antonius Budi Ariantho.
"Waktu itu, saya melihat mereka sedang beraksi yang disiarkan secara langsung di televisi. Semenjak itulah, saya jadi suka sama bulutangkis," ujar Fran Kurniawan dikutip dari situs olahraga pbdjarum.org.
Mimpinya akhirnya menjadi nyata setelah bergabung dengan klub PB Djarum dan menjadi bagian dari skuat pelatnas Cipayung setelahnya.
Fran Kurniawan merupakan pemain spesialis ganda yang bermain di ganda putra dan ganda campuran. Di sektor ganda campuran, ia berduet bersama Shendy Puspa Irawati dan Pia Zebadiah.
Bersama dua pasangannya tersebut, Fran Kurniawan berhasil meraih juara di turnamen New Zealand Open dan Syed Modi India Open serta menjadi runner-up tiga kali di Dutch Open, Bulgaria Open, serta India Open.
Sementara itu, di sektor ganda putra, Fran Kurniawan pernah berduet dengan Rendra Wijaya, Bona Septano, dan Agripina Prima Rahmanto.
Bersama ketiga pasangannya tersebut, ia berhasil meraih gelar di turnamen Dutch Open dan Vietnam Open, serta menjadi runner-up empat kali di Bulgaria Open dan dua turnamen yang sama sebelumnya.
Lain cerita Fran Kurniawan, lain pula cerita dari adiknya Fernando Kurniawan. Sama-sama pemain jebolan PB Djarum, kariernya bisa dibilang tidak lebih mentereng dari sang kakak.
Fernando Kurniawan tercatat hanya mampu menjadi runner-up di gelaran New Zealand Open berpasangan dengan Lingga Lie usai kalah dari duet Chen Hung-ling/Lin Yu-lang dengan skor 20-211, 10-21.
Selebihnya, ia hanya berhasil meraih gelar di level International Challenge seperti di Vietnam International, Singapore Asian Satellite, dan Smiling Fish International.
Fernando Kurniawan kemudian memutuskan keluar dari pelatnas Cipayung pada tahun 2010 dan berpaling membela Timnas Bulutangkis Hong Kong sampai tahun 2015.
Setelah itu, Fernando Kurniawan memutuskan meninggalkan Hong Kong untuk berduet dengan kakaknya, Fran Kurniawan dan berhasil menyabet empat gelar juara di Djarum Sirkuit Nasional Open 2015.
Kini, Kurniawan bersaudara memutuskan beralih profesi menjadi pengusaha pempek rintisan sang ibu di Palembang. Selain itu, Fran Kurniawan juga merintis pekerjaan menjadi kontraktor interior sejak tahun 2013 lalu. Demikianlah transisi dari alumni PB Djarum, Kurniawan bersaudara.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom