INDOSPORT.COM - Berikut ini ada sebuah kisah menarik tentang duel keluarga Arbi vs Mainaky yang kerap menjadi pemasok atlet bulutangkis top dunia.
Seperti diketahui pada era 1980-90an kejayaan bulutangkis Indonesia tetap berlanjut sejak awal mulai dikenal dunia tepatnya pada 1950-an silam.
Pada masa tersebut, keluarga Arbi seperti Hastomo Arbi, Eddy Hartono, hingga Hariyanto Arbi turut membuat Indonesia di kancah bulutangkis tetap menakutkan.
Keluarga asal Kudus, Jawa Tengah itu kerap meraih berbagai trofi juara pada masanya. Bahkan Hariyanto Arbi sempat dijuluki "Smash 100 watt" karena kemampuan langkanya itu.
Kehebatan Hariyanto Arbi itu sempat disejajarkan dengan legenda bulutangkis Indonesia Liem Swie King yang mempunyai sebutan "King Smash" pada masanya.
Bahkan setelah Hastomo Arbi, Eddy Hartono, dan Hariyanto Arbi pensiun dari dunia tepok bulu, ketiganya tak bisa lepas dari olahraga yang membesarkan nama mereka.
Selain berbisnis, Keluarga Arbi ini juga turut menjadi pemantau bakat dalam melihat potensi anak-anak Indonesia dalam menekuni bulutangkis.
Bertolak ke keluarga lainnya, yakni Mainaky juga turut membuat dunia bulutangkis Indonesia tetap berjaya pada masa lalu hingga seperti sekarang ini.
Keluarga Mainaky kerap hadir di semua sektor pertandingan mulai dari tunggal dan ganda putra, tunggal dan ganda putri, serta ganda campuran.
Dinasti Mainaky lahir usai sang ayah, yakni Jantje Rudolf Mainaky mengajak anak-anaknya seperti Richard, Rionny, Rexy Mainaky, Marleve hingga Karel menekuni bulutangkis.
Prestasi mereka di dunia tepok bulu tak boleh diremehkan. Ambil contoh Rexy Mainaky yang pernah memenangkan medail emas Olimpiade 1996 Atlanta.
Kemudian ada Richard Mainaky yang sedang menjabat kepala ganda campuran Pelatnas PBSI. Lalu Riony Mainaky juga pernah jadi pelatih tim bulutangkis Jepang.
Artinya selain sangat berjasa pada Indonesia, keluarga Mainaky tak bisa jauh dari dunia bulutangkis dan juga memajukan olahraga ini ke level yang lebih baik.
Meski dinasti awal sudah pada pensiun, tetapi keluarga Mainaky tetap melanjutkan tradisi. Karena anak-anak mereka, sebagian terjun jadi pebulutangkis.
Seperti putri sulung Richard, yakni Maria Natalia Kartika Mainaky. Lalu ada pula Lyanny Alessandra dan Yehetzkiel Frityz Mainaky ialah anak Rionny.
Ke depannya, dinasti Mainaky kemungkinan tak akan habis. Sebab semangat bulutangkis tampaknya terus bergulir ke genarasi berikutnya di masa depan.
Kendati begitu ada hal menarik yang bisa ditelusuri bersama bagi para penggemar bulutangkis. Karena dua keluarga barusan ternyata pernah berduel di lapangan.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom