Dinasti Nio Siek In, Hadirkan Klub Legendaris Indonesia Hingga Juara All England
Meski tak memiliki latar belakang sebagai atlet bulutangkis profesional, Zulkarnain Kurniawan memang memiliki kecintaan yang luar biasa kepada olah raga tepok bulu itu.
Tak mengherankan jika kemudian seluruh anaknya dididik untuk menjadi pebulutangkis hebat dengan pelatihan yang keras.
Selain Rudy Hartono dan Utami Dewi yang kelak mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan berbagai raihan gelar juara. Mulai dari Piala Uber dan Thomas, hingga juara Dunia dan All England.
Dalam dinasti keluarga Zulkarnain Kurniawan juga ada Eliza Laksmi Dewi, Freddy Harsono, Diana Veronica, dan Tjosi Hartanto yang turut berkecimpung di dunia yang sama, meski tak sampai meraih sukses luar biasa.
Soal catatan sukses, anak sulung Zulkarnain Kurniawan, Rudy Hartono memang menjadi yang paling berprestasi dibanding adik-adiknya.
Dalam penuturan Rudy Hartono, sang Ayah memang menyimpan ambisi untuk mendidik anak-anaknya agar bisa meraih gelar juara All England. Setelah melihat Tan Joe Hoek bisa menjadi juara di turnamen bulutangkis tertua dunia itu pada tahun 1959.
Mendapatkan pelatihan keras setiap hari sejak usia delapan tahun, impian Zulkarnain Kurniawan akhirnya memang terwujud. Sembilan tahun kemudian Rudy Hartono benar-benar bisa mewujudkan impian tersebut dengan menjadi juara All England 1968.
Bukan hanya satu, bahkan delapan gelar All England yang tujuh diantaranya secara berturut sukses dibawa pulang Rudy Hartono ke Tanah Air.
Melengkapi impian sang Ayah, Zulkarnain Kurniawan atau Nio Siek In, Rudy Hartono juga menuliskan catatan gemilangnya sebagai salah satu pebulutangkis tersukses sepanjang sejarah, dengan raihan Piala Thomas, Piala Dunia dan berbagai gelar prestisius lainnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom