INDOSPORT.COM - Sekjen PBSI memberikan tanggapan mengenai enam nama calon Ketum PBSI yang dirilis oleh pengamat, komentator, hingga penulis buku olahraga bulutangkis, yakni Broto Happy W.
Saat ini, PBSI memang masih dinakhodai Wiranto yang masa jabatannya baru akan berakhir pada Oktober mendatang. Tetapi, di tengah badai corona saat ini, belum jelas kapan musyawarah nasional untuk pemilihan Ketum baru akan diselenggarakan.
Untuk memanaskan nama calon Ketum menjelang Munas, dilansir dari situs olahraga Antara, Broto Happy meliris enam nama kandidat nama calon yang diambilnya melalui survei dari para pecinta bulutangkis Indonesia.
Keenam nama tersebut tak lain dan tak bukan adalah Menristek, Bambang Soemantri Brodjonegoro, lalu Menteri BUMN, Erick Thohir, Kapolri Jenderal, Idham Azis, dan Kepala Staf Kantor Kepresidenan, Moeldoko.
Ada juga Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin dan yang terakhir, Ketua Umum PB Wushu Indonesia (2017-2021) sekaligus Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto.
Dari keenam nama yang dirilis oleh Broto Happy, redaksi berita olahraga INDOSPORT mencoba menanyakan langsung kepada PP PBSI, dan begini jawaban dari Sekjen PBSI, Achmad Budiarto.
"Memang Broto Happy punya kandidat Ketum PBSI? Wah saya malah ketinggalan informasi," ujar Achmad Budiharto, Selasa (16/6/20).
Dituturkan lebih lanjut oleh Achmad Budiarto, perihal Munas saja belum ada pembicaraan dan masih mempertimbangkan situasi pandemi virus corona di Indonesia.
"Kapan munasnya kita juga belum tahu, belum kita umumkan. Mungkin tahun ini kalau sesuai kalender KONI. Tapi kan melihat situasi sekarang harus banyak pertimbangan. Kan nggak mungkin mereka (pemilik suara) disuruh kumpul," lanjutnya.
Terakhir, Achmad Budiarto juga menjelaskan bagaimana runtutan dari pemilihan calon Ketum PBSI periode 2020-2024 di Munas yang akan diselenggarakan tahun ini.
"Tahapannya begini, kalau sudah ditentukan munas, nanti dibentuk ada tiga kepanitiaan. Satu, panitia pelaksana atau organizing committee, termasuk steering committee-nya."
"Kemudian panitia penjaringan, dimana kita menentukan calon dari proses penjaringan. Kemudian kalau munas juga AD/ART perlu diperbaiki nggak, perlu diadaptasi ke yang baru atau tidak," pungkasnya.
Sejauh ini, prestasi bulutangkis Indonesia memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Setidaknya, 23 gelar juara di Kejuaraan Dunia, 48 titel juara All England, 13 kali juara Piala Thomas, dan tiga kali juara Piala Uber.
Ada lagi masing-masing sekali memboyong Piala Sudirman dan Piala Suhandinata dan meraih 28 medali emas di pentas Asian Games dan gelar-gelar lainnya di ajang Super Series.
Tak hanya itu, tim bulutangkis Indonesia pun selalu konsisten mempersembahkan medali emas, kecuali pada 2012 di kancah Olimpiade.
Setidaknya, sudah ada tujuh medali emas, enam perak, dan enam perunggu yang berhasil dipersembahkan oleh para penepak bulu Angsa untuk negara Indonesia tercinta.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom