INDOSPORT.COM – Sembilan insan bulutangkis Indonesia masuk dalam daftar Hall of Fame BWF, seperti Rudy Hartono hingga Ricky/Rexy.
Sejak tahun 1996, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) setiap tahunya memberikan penghargaan kepada sejumlah insan bulutangkis yang dianggap memiliki prestasi maupun jasa besar terhadap perkembangan olahraga yang semakin populer di masyarakat dunia itu.
Ada empat tokoh bulutangkis dunia yang masuk jajaran Hall of Fame dalam gelaran pertama di tahun 1996. Mereka adalah mantan pebulutangkis Inggris, yang juga berjasa besar akan terciptanya Federasi Bulutangkis Dunia itu pada masa-masa awal. Mulai dari S.S.C. Dolby, George Alan Thomas, Betty Uber hingga Herbert Scheele.
Lantas sejak kapan dan siapa saja insan bulutangkis Indonesia yang terpilih masuk ke dalam jajaran Hall of Fame BWF hingga kini? Berikut INDOSPORT merangkumkan.
Rudy Hartono
Tunggal putra juara delapan kali All England, Rudy Hartono, adalah orang Indonesia pertama yang masuk dalam jajaran Hall of Fame BWF pada tahun 1997.
Alasan utama nama Rudy Hartono bisa terpilih, jelas tak lepas dari capaian delapan gelar All England miliknya itu. Terlebih tujuh di antaranya didapat Rudy secara berturut-turut, sejak tahun 1968 hingga 1974.
Dick Sudirman
Di tahun yang sama dengan Rudy Hartono, Dick Sudirman juga menjadi tokoh bulutangkis Indonesia lainnya yang dipercaya masuk Hall of Fame BWF.
Berbeda dengan Rudy, nama Dick Sudirman terpilih bukan lantaran prestasi juara, melainkan atas sumbangsih luar biasanya buat dunia bulutangkis.
Sumbangsih Dick Sudirman mulai dari kiprahnya sebagai salah satu pendiri PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) Menjadi Ketua PBSI setelahnya, hingga menjadi penengah di antara konflik yang sempat melibatkan Federasi Bulutangkis dunia kala itu, IBF dengan WBF.
Atas sumbangsihnya itu, Dick Sudirman yang juga pernah menjabat sebagai Wakil residen IBF, namanya dipakai sebagai Piala untuk kejuaraan Dunia Bulutangkis beregu, Sudirman Cup.
Christian Hadinata
Berikutnya di tahun 2001, giliran Christian Hadinata yang terpilih masuk dalam daftar Hall of Fame mewakili Indonesia. Sempat turun sebagai pemain tunggal putra dan menembus final All England 1973, Christian Hadinata terpilih tentu karena prestasinya di nomor ganda.
Di mana di sektor itu dirinya bisa mencapai berbagai gelar prestisius, baik itu sebagai ganda putra, maupun ganda campuran. Seperti dua gelar juara dunia, satu emas Olimpiade, dan empat gelar Thomas Cup.
Liem Swie King
Menyusul di tahun 2002, nama tunggal putra legendaris Indonesia Liem Swie King juga terpilih masuk dalam Hall of fame BWF.
Dengan prestasi lima kali juara dunia, tiga kali juara Piala Thomas, yang juga melengkapi beberapa gelar lainnya. Memang seperti menunggu waktu saja nama Liem Swie King masuk dalam jajaran Hall of Fame BWF, yang akhirnya terwujud di tahun 2002 itu.
Susy Susanti
Bergelar Ratu Bulutangkis Indonesia, pemain tunggal putri Susy Susanti menyusul masuk jajaran Hall of Fame BWF pada tahun 2002.
Sebagai pebulutangkis putri terbaik Indonesia hingga saat ini. Nama Susy Susanti jelas tak terlakan buat masuk dalam daftar prestisius tersebut. Apa lagi sejumlah gelar penting juga pernah didapatnya. Mulai dari Olimpiade 1992, All England, hingga juara Dunia juga sudah dua kali didapatnya.
Nama Susi Susanti hingga kini juga menjadi satu-satunya sosok wanita asal Indonesia yang terpilih masuk dalam deretan Hall of Fame BWF tersebut.
Tjun Tjun dan Johan Wahjudi
Pasangan ganda putra Indonesia Thun Tjun dan Johan Wahjudi secara bersamaan masuk dalam daftar Hall of Fame BWF pada tahun 2009 lalu.
Terpilihnya mereka jelas lantaran prestasi luar biasa yang berhasil ditorehkan selama periode sekitar tahun 70 hingga 80an. Di mana yang paling spektakuler mereka bisa meraih enam gelar juara All England dari tahun 1973 hingga 1980 (hanya absen juara di tahun 1976).
Ricky Subagja dan Rexy Mainaky
Bersamaan dengan Tjun Tjun/Johan Wahjudi, di tahun 2009 itu pasangan ganda putra Indonesia lainnya, Ricky Subagja dan Rexy Mainaky juga terpilih masuk dalam daftar Hall of Fame BWF.
Sebagai duet legendaris di tahun 90-an hingga 20-an, Ricky Subagja dan Rexy Mainaky memang mempunyai segudang prestasi yang membuat namanya layak masuk dalam daftar terhormat itu.
Medali emas Olimpiade Atlanta 1996, Asian Games, SEA Games, All England, Indonesia Open, Malaysia Open, hingga Thomas Cup adalah sederet prestasi yang bisa ditorehkan Ricky Subagja/Rexy Mainaky pada masa jayanya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom