INDOSPORT. COM - Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, ganda putra Indonesia, pernah menderita kekalahan memilukan di laga final Chinese Taipei Open 2015.
Kiprah Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dalam pentas bulutangkis internasional, memang terkenal sangat hebat. Sedari 2017, Kevin/Marcus selalu mampu menjaga status ganda putra ranking satu BWF.
Setidaknya ada 17 gelar BWF World Tour yang sudah Kevin/Marcus menangkan dalam kurun waktu 2018-2020. Permainan Kevin/Marcus seakan begitu sulit untuk dibendung lawan-lawannya.
Meski terlihat begitu hebat, bukan berarti Kevin/Marcus tak pernah menelan kekalahan. Proses pasangan yang dijuluki The Minions untuk menapaki kejayaan, pernah pula dihiasi nasib nahas.
Bukti nyatanya terjadi di ajang Chinese Taipei Open 2015 lalu. Kevin/Marcus kala itu masih baru-barunya diduetkan oleh pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi.
Perjalanan Kevin/Marcus yang bukan pasangan unggulan, langsung dihadapkan lawan sulit pada babak pertama. Kevin/Marcus jumpa unggulan keenam alias ganda putra tuan rumah, Lee Sheng-mu/ Tsai Chia-hsin.
Laga babak pertama pun berjalan sengit dan Kevin/Marcus mampu menunjukkan semangat juangnya. Kalah di set pertama, Kevin/Marcus akhirnya membalikkan keadaan 17-21, 21-16, 21-17.
Setelahnya, Kevin/Marcus tidak lagi menemui perlawanan berarti, lawan-lawan selalu digilas dua set langsung. Semifinal yang mana bertemu sesama pasangan Indonesia dan berlabel unggulan ketiga, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, permainan Kevin/Marcus tetap menang dua set langsung 21-19, 21-17.
Sebuah kejutan memang Kevin/Marcus bisa meloloskan kaki hingga ke laga final. Kevin/Marcus dipertemukan dengan unggulan kelima asal China, Fu Haifeng/Zhang Nan.
Wajar bila Kevin/Marcus percaya diri untuk mengandaskan Fu Haifeng / Zhang Nan. Toh, Kevin/Marcus juga sudah mengalahkan lawan yang lebih berat di fase-fase sebelumnya.
Entah terlalu jumawa atau rasa tegang yang menyelimuti hati, permainan hebat Kevin/Marcus malah sama sekali tidak tampak pada laga final. Kevin/Marcus terus saja kewalahan meladeni permainan Fu Haifeng/Zhang Nan.
Set pertama, Kevin/Marcus menyerah 13-21 dari Fu Haifeng/Zhang Nan. Memasuki set kedua dengan harapan untuk bangkit, Kevin/Marcus lagi-lagi tidak berkutik, bahkan kali ini dengan skor yang lebih parah 8-21.
Segala kejutan yang diperlihatkan Kevin/Marcus pun harus terhenti secara memilukan dari Fu Haifeng/Zhang Nan. Kevin/Marcus mau tidak mau hanya berpuas diri lewat raihan medali perak saja.
Namun Kevin/Marcus mungkin harus bersyukur pernah mendapat kekalahan memilukan tadi. Sebab sehabis Chinese Taipei Open 2015, Kevin/Marcus makin menggila dan mengoleksi sembilan gelar juara sampai awal tahun 2017.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom