INDOSPORT.COM - Mengenal sosok Ferry Sonneville, tunggal putra Indonesia yang kerap menjadi momok menakutkan para wakil Malaysia di berbagai ajang BWF.
Jauh sebelum era Taufik Hidayat dan Alan Budikusuma yang menjadi tunggal putra unggulan Indonesia, terdapat nama Ferry Sonneville yang lebih dulu mengharumkan Merah-Putih.
Pebulutangkis kelahiran 3 Januari 1931 tersebut, sempat meraih beberapa gelar bergengsi ajang BWF mulai dari Malaysia Open, Jerman Open dan Belanda Open.
Khusus di ajang Malaysia Open, dalam gelaran BWF World Tour Super 750 tersebut nama Ferry Sonneville punya cerita menarik bahkan menjadi motivasi bagi para tunggal putra Indonesia era setelahnya.
Turnamen Malaysia Open 2020 sendiri sejatinya bakal berlangsung pada 31 Maret atau hari Selasa besok hingga tanggal 5 April mendatang di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia.
Namun dengan kondisi di kawasan Asia yang masih ramai dengan pandemi Corona, besar kemungkinan ajang bulutangkis yang memperebutkan total hadiah 750 ribu dolar AS atau setara Rp 10,73 miliar ini bakal tertunda.
Kembali ke sosok Ferry Sonneville, mantan pebulutangkis yang meninggal pada tahun 2003 lalu tersebut menjadi wakil Indonesia pertama yang sukses merengkuh gelar juara di Malaysia Open.
Ferry Sonneville berhasil memutus dominasi Singapura di sektor tunggal putra yang berhasil juara selama enam tahun beruntun. Keberhasilan Ferry menjadi juara tahun 1955 lalu, seolah menjadi tonggak awal prestasi Indonesia di ajang Malaysia Open.
Terbukti setelah Ferry Sonneville juara, mulai banyak bermunculan tunggal putra Indonesia yang naik podium pertama di ajang Malaysia Open mulai dari Minarni Sudaryanto, Retno Koestijah hingga era Alan Budikusuma dan Taufik Hidayat.
Tidak cuma menjadi juara di ajang Malaysia Open, nama Ferry Sonneville juga begitu ditakuti para pebulutangkis asal negeri Jiran. Sebab dalam beberapa pertemuan di partai final, Ferry Sonneville selalu berhasil keluar sebagai juara.
Tercatat dalam lima kali pertandingan final antara Ferry Sonneville kontra pemain Malaysia, tiga diantaranya berhasil dimenangkan wakil Indonesia dan hanya dua kali menelan kekalahan.
Dua kekalahan Ferry Sonneville terjadi saat ia bertemu dengan Eddy Choong, dan menariknya dua kekalahan tersebut berlangsung di partai final Jerman Open tahun 1956 dan 1957.
Sepanjang karir, tunggal putra kelahiran Batavia, Dutch East Indies ini telah memenangkan beberapa gelar bergengsi buat Indonesia antara lain tiga juara Thomas Cup serta satu medali emas Asian Games tahun 1962.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom