INDOSPORT.COM - Kepala pelatih Asosiasi Bulutangkis China (CBA), Zhang Jun menyebut kekalahan pemainnya atas Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di perempatfinal All England 2020 buat mental pemainnya terganggu.
Pasangan Wang Yilyu/Huang Dongping diketahui harus mengalami kekalahan yang menyakitkan setelah mereka tertikung di game kedua oleh pasangan Praveen/Melati padahal sudah unggul 18-10.
Ya, Wang/Huang harus menerima tikungan menyakitkan dari pasangan Praveen/Melati di perempatfinal All England 2020, Jumat (13/03/20) di Arena Birmingham, Inggris dalam pertandingan rubber game dengan skor 21-15, 19-21, 19-21.
Kekalahan dramatis atas pasangan Praveen/Melati di perempatfinal All England 2020 diakui oleh Kepala pelatih CBA, Zhang Jun membuat mental pasangan Wang/Huang terganggu.
"Pasangan Wang/Huang melakukan kesalahan setelah unggul 18-10 pada game kedua pada pertandingan kontra wakil Indonesia, Jordan / Melati. Selain itu wasit membuat keputusan yang kontroversial," katanya.
"Penghakiman tersebut mempengaruhi mental para pemain dan menyebabkan lawan mampu membalikkan keadaan. Namun, kekalahan ini masih membunyikan alarm bagi kami," ujar Zhang Jun dikutip dari media aiyuke.com.
Pasangan Praveen/Melati sendiri berhasil meraih gelar juara All England 2020 pertamanya sebagai pasangan, tetapi bagi pebulutangkis Praveen Jordan gelar juara di tahun 2020 ini menjadi gelar kedua setelah di tahun 2016, ia memenangkannya bersama Debby Susanto.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom