Formula 1

Profil Alamsyah Yunus, Tunggal Putra Indonesia Terakhir yang Juara di India Open

Kamis, 26 Maret 2020 21:57 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Ratno Prasetyo/INDOSPORT
Profil singkat dari Alamsyah Yunus, salah satu tunggal putra terbaik Indonesia yang menjadi pebulutangkis terakhir Tanah Air yang juara di India Open. Copyright: © Ratno Prasetyo/INDOSPORT
Profil singkat dari Alamsyah Yunus, salah satu tunggal putra terbaik Indonesia yang menjadi pebulutangkis terakhir Tanah Air yang juara di India Open.

INDOSPORT.COM - Berikut profil singkat dari Alamsyah Yunus, salah satu tunggal putra terbaik Indonesia yang menjadi pebulutangkis terakhir Tanah Air yang Juara di India Open

Ajang India Open 2020 sendiri, menjadi satu diantara sekian banyak turnamen BWF World Tour tahun ini yang menjadi korban penundaan akibat merebaknya virus corona.

Berdasarkan jadwal, sejatinya pekan ini atau tepatnya tanggal 24 hingga 29 Maret 2020 mendatang, seharusnya sedang bergulir turnamen bulutangkis India Open 2020 yang berlangsung di K.D. Jadhav Indoor Hall, New Delhi, India.

Namun karena semakin merebaknya virus corona di India dan juga hampir di seluruh dunia, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) akhirnya juga terpaksa menunda penyelenggaraan India Open 2020.

Tertundanya India Open 2020, secara langsung juga merugikan bagi Indonesia sebagai negara paling sukses di turnamen yang pertama kali digelar pada tahun 1973 itu.

Terdapat satu sosok tunggal putra Indonesia yang cukup dikenal sepanjang bergulirnya India Open, yakni Alamsyah Yunus sebagai pebulutangkis putra Indonesia kategori perorangan terakhir yang pernah menjuarai ajang ini.

Lantas siapakah sosok Alamsyah Yunus tersebut serta bagaimana kiprahnya di ranah bulutangkis dunia? Lebih lengkapnya berikut INDOSPORT coba merangkum dan mengulas profilnya.

Alamsyah Yunus merupakan tunggal putra kelahiran Jakarta, 33 tahun silam. Dirinya memulai karir bulutangkis dengan berlatih di JR Enkei Bekasi club.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Namanya mulai dikenal setelah di tahun 2003 berhasil memenangkan turnamen junior nasional, serta menjadi runner-up di kejuaraan nasional pada tahun 2005.

Alamsyah Yunus mulai diperhitungkan sebagai salah satu pebulutangkis andalan, setelah di tahun 2007 meraih medali perunggu dalam ajang Summer Universiade di Thailand.

Meski namanya masih kalah dari beberapa tunggal putra muda Indonesia, namun pebulutangkis peringkat 33 dunia ini pernah beberapa kali menjuarai ajang BWF International Challenge.

Diantaranya masing-masing dua kali juara Indonesia International dan India International. Sementara di ajang BWF Grand Prix, Alamsyah Yunus baru tiga kali naik podium yakni di Malaysia Mastres, India Open dan Australia Open.

Hanya Malaysia Mastres dan India Open yang mampu dimenangkan Alamsyah Yunus sebagai juara pertama, sedangkan Australia Masters hanya menjadi runner up.

Khusus di ajang India Open, gelar juara yang diraih Alamsyah Yunus tahun 2010 lalu menjadikannya sebagai pebulutangkis tunggal putra Indonesia yang berhasil naik podium.

Sebelum Alamsyah Yunus, hanya ada tiga nama yang berhasil menjuarai gelaran India Open ini, mereka adalah Dhany Sartika (tahun 1979), Heryanto Arbi (1997) dan Taufik Hidayat (2009).

Alamsyah menjadi tunggal putra Indonesia terakhir yang mampu membuat lagu Indonesia Raya berkumandang di India. Pada partai final India Open 2010 lalu, Alamsyah berhasil menjadi juara usai mengalahkan pebulutangkis tuan rumah, R. M. V. Gurusaidutt dengan dua set langsung 21–13 dan 21–18.

Pada tahun 2019 lalu, sejatinya ada satu tunggal putra Indonesia yang tampil di ajang India Open melalui Tommy Sugiarto, namun sayang pebulutangkis berusia 31 tahun tersebut terhenti lebih dulu di babak pertama.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom