Melihat Catatan Superior Indonesia di India Open, Saat Dua Kali Bisa Sapu Bersih Gelar Juara

Rabu, 25 Maret 2020 20:54 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Arum Kusuma Dewi
© INDOSPORT
India Open pernah dua kali jadi panggung superioritas bulutangkis Indonesia, ketika para wakil Tanah Air bisa sapu bersih gelar juara. Copyright: © INDOSPORT
India Open pernah dua kali jadi panggung superioritas bulutangkis Indonesia, ketika para wakil Tanah Air bisa sapu bersih gelar juara.

INDOSPORT.COMIndia Open pernah dua kali jadi panggung superioritas bulutangkis Indonesia, ketika para wakil Tanah Air bisa sapu bersih gelar juara.

Merebaknya virus corona di seantero dunia hingga bersatus pandemi, membuat banyak agenda bulutangkis dunia tertunda, tak terkecuali turnamen BWF World Tour, India Open 2020.

Seharusnya dihelat pekan ini, 24-29 Maret 2020, India Open 2020 mengalami penundaan tanpa ada kejelasan kapan nantinya akan bergulir.

Tertundanya India Open 2020 jelas menjadi sebuah kerugian buat penggemar bulutangkis. Khususnya yang berasal dari Indonesia. Sebab sudah sejak lama, India Open ini menjadi panggung pebulutangkis tanah air untuk bisa meraih gelar juara.

Terbukti misalnya, ketika dalam empat tahun terakhir gelaran India Open, selalu ada saja pebulutangkis Indonesia yang pulang dengan raihan juara.

Itu belum termasuk fakta bahwa hingga kini, Indonesia merupakan negara dengan peraih gelar juara terbanyak di India Open, dengan total raihan 21 gelar juara. Mengungguli China di peringkat dua, yang baru 14 kali juara.

Selain dari catatan jumlah gelar, pebulutangkis Indonesia juga pernah mencatatkan kisah manis di India Open ini. Ketika mereka secara kompak bisa menyampu bersih semua gelar juara yang ada. Bukan hanya di satu gelaran India Open, namun di dua kali gelaran India Open sepanjang sejarah.

Sapu Bersih Gelar

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Sapu bersih gelar juara yang dilakukan pebulutangkis Indonesia di India Open memang terjadi di era ketika turnamen belum berlevel seperti sekrang ini, yakni di tahun 1979 dan 1997.

Namun bagaimanapun, apa yang diraih wakil-wakil Tanah Air itu jelas bukan hal yang mudah.  Sebab lawan-lawan yang dihadapi tentu bukanlah lawan yang mudah.

Seperti misalnya yang dilakukan Hariyanto Arbi ketika meraih gelar juara di sektor tunggal putra pada India Open 1997. Saat itu Hariyanto Arbi, harus berjibaku mengalahkan wakil tuan rumah Pullela Gopichand di partai final, yang tentu penuh teror seisi penuh suporter tuan rumah yang hadir langsung.

Begitupun rekan-rekan Haryanto Arbi yang juga meraih gelar juara di tahun 1997 itu. Mereka harus berjibaku sejak babak-babak awal, menghadapi wakil Korea selatan, yang juga cukup mendominasi kala itu.

Selain lewat Haryanto Arbi, sapu bersih gelar juara Indonesia di India Open 1997 saat itu juga dilakukan berkat sumbangsih luar biasa Cindana Hartono (tunggal putri), Ade Sutrisna/Ade Lukas (ganda putra), Eti Tantra/Cynthia Tuwankotta (ganda putri) dan Imam Tohari/Emma Ernawati (ganda campuran).

Sapu bersih kelima wakil Indonesia itu di tahun 1997, juga secara langsung mengulang kisah manis yang dilakukan pendahulu mereka di India Open 1979.

Di mana Indonesia saat itu juga bisa menyapu bersih lima gelar yang ada di India Open, lewat Dhani Sartika (tunggal putra), Tjan So Gwan (tunggal putri), Hariamanto Kartono/Rudy Heryanto (ganda putra), Ivanna Lie/Tjan So Wan (ganda putri) dan Hariamanto Kartono/Tjan Go Wan (ganda campuran).

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom