INDOSPORT.COM – Wang Wen Jiao bersyukur mendapatkan penghargaan dari Presiden China, Xi Jinpeng, atas dedikasinya memajukan bulutangkis Negeri Tirai Bambu pada September silam. Dia pun angkat bicara baru-baru ini.
“Saya merasa sangat terhormat dan bersyukur karena China mengingat perjuangan saya selama ini. Saya pikir, negara ini lupa. Saya tidak menyangka dan rasanya seperti kejutan yang sangat besar,” ucap Wen Jiao dilansir dari BWF.
Perjuangannya dimulai pada 1954, ketika Wen Jiao dan tiga orang temannya memutuskan untuk ‘kembali’ ke China. Ia kemudian berkelana mengarungi China hanya untuk mempopulerkan bulutangkis yang ia pelajari di Solo, Indonesia.
Wang Wen Jiao kemudian membuat cetak biru pembinaan bulutangkis China yang didasarkan pada kecepatan dan kekuatan. Apa yang ia rancang tersebut kemudian diteruskan oleh generasi pelatih sesudahnya.
Konsep Wen Jiao pun membuahkan hasil. Sejak terjun ke kompetisi dunia pada 1980-an, China tak berhenti merengkuh prestasi. Meski dapat diperdebatkan, China menjadi negara paling sukses sepanjang sejarah bulutangkis dunia.
“Banyak sekali orang yang berkontribusi besar atas kemajuan bulutangkis China. Jadi, penghargaan dari Presiden Xi Jinpeng terasa sangat spesial. Saya sangat beruntung karena kontribusi saya dikenali,” lanjutnya.
Wen Jiao menyatakan rasa syukurnya bertepatan dengan turnamen Fuzhou China Open 2019 beberapa pekan lalu. Ia merasa memiliki kedekatan dengan Kota Fuzhou, tonggak pembinaan bulutangkis China, untuk pertama kalinya.
“Fuzhou adalah tempai kami memulai pengembangan bulutangkis China. Kami datang ke sana pada 1950-an, ketika rumah-rumah masih terbuat dari kayu. Saat ini, semuanya sudah jauh berbeda,” ujarnya.
“Sejak pusat pembinaan dibuka di Fuzhou, bulutangkis China berkembang pesat. Beruntung, Fuzhou juga didukung pemerintah provinsi yang sangat memperhatikan olahraga. Mereka bahkan saat ini menjadi sponsor turnamen di kota sendiri,” tutup Wang Wen Jiao.
Wang Wen Jiao sendiri menjadi satu dari 42 orang yang menerima gelar kehormatan Presiden China pada 2019. Dari semua yang menerimanya, pria kelahiran Solo ini adalah satu-satunya penerima dari bidang olahraga.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom