INDOSPORT.COM - Termasuk pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, pebulutangkis ganda putra Korea Selatan, Lee Yong-dae sebutkan kalau pasangan Indonesia selalu menjadi batu sandungan atau 'kutukan' baginya.
Lee Yong-dae diketahui merupakan salah satu pebulutangkis ganda putra tersukses di Korea Selatan, setidaknya beragam gelar bergengsi telah ia raih.
Medali emas Olimpiade hingga Asian Games sudah berhasil direngkuhnya meskipun akhirnya ia belum ditakdirkan meraih medali emas di Kejuaraan Dunia. Kendati demikian, siapapun pasti setuju kalau Lee Yong-dae merupakan salah satu pemain ganda putra yang tak perlu diragukan lagi kemampuannya.
Bicara soal Lee Yong-dae, tentu tak afdol rasanya jika tidak mengaitkannya dengan pasangan Indonesia. Bagaimana tidak, era dominasinya yang kian nyaman, tiba-tiba harus rusak karena kehadiran pasangan Indonesia.
Kehadiran pasangan Indonesia pun diakui Lee Yong-dae kerap kali menjadi batu sandungan untuknya dalam meraih hasil terbaik di bulutangkis. Pengakuan tersebut ia katakan saat diwawancara langsung oleh seorang Youtube Korea Selatan yang bisa berbahasa Indonesia, yakni Jang Han-sol.
"Saya biasanya bermain di sektor ganda putra dan campuran. Untuk ganda campuran, saya berhasil meraih medali emas di Olimpiade Beijing 2008, di semifinal saya mengalahkan atlet Indonesia dan final pun juga sama," ujar Lee Yong-dae dikutip dari Youtube akun Korea Reomit.
Meskipun di Olimpiade ia beruntung, Lee Yong-dae menyebutkan kalau hal sebaliknya justru terjadi di Asian Games, dimana dirinya tak pernah bisa menang dari pasangan Indonesia.
"Saya maju di Asian Games sebanyak tiga kali, tapi semuanya kalah dengan atlet Indonesia. Pertama di Asian Games Doha 2006, saya kalah dengan pasangan Indonesia, Luluk Hadiyanto dan Alvent Yulianto,"
"Kemudian di Asian Games 2010, saya kalah dari pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan. Terakhir di Asian Games 2014, saya juga dikalahkan pasangan Indonesia yakni Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan," lanjutnya.
Ketika ditanyai apa yang membuatnya bisa mengalami kekalahan seperti itu atas pasangan Indonesia, dengan tegas Lee Yong-dae memberikan jawaban ini.
"Pokoknya Indonesia itu memang jago sekali di sektor ganda, titik," pungkasnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom