INDOSPORT. COM - Kasus doping lawas dari legenda bulutangkis Indonesia, Sigit Budiarto, ternyata sempat mendapat sorotan dari media asing.
Nama Sigit Budiarto memang sudah sangat melegenda bagi kancah bulutangkis Indonesia. Semasa aktif berkarier dulu, Sigit Budiarto tergolong aktif menyumbangkan prestasi internasional untuk Indonesia.
Paling fenomenal mungkin pada tahun 1997 silam. Sigit Budiarto yang turun di nomor ganda putra bersama Candra Wijaya, berhasil meraih lima gelar juara bergensi, di antaranya Chinese Taipei Open, Indonesia Open, Singapore Open, Grand Prix Finals, dan World Championship.
Setahun pasca segala kejayaan 1997, petaka bagi Sigit Budiarto tiba-tiba datang. Media asal Amerika Serikat, New York The Sun, bahkan turut mengulas musibah yang mendera Sigit Budiarto, dalam artikel berjudul "Top Flight: Badminton Serves Up Speed, Drama", 12 Agustus 2004 silam.
New York The Sun menyebutkan kalau Sigit Budiarto terbukti telah melakukan doping jenis nandrolone pada tahun 1998. Akibat kasus itu, Sigit harus menerima sanksi dilarang bertanding selama 12 bulan.
Sigit juga ditinggal pasangannya, Candra Wijaya yang kemudian memilih bahu-membahu bersama Tony Gunawan. Bahkan ketika sudah meninggalkan Sigit, Candra Wijaya berhasil meraih prestasi luar biasa, yakni medali emas Olimpiade 2000.
New York The Sun juga membahas kegagalan Sigit untuk menuju kebangkitan. Selepas sanksi kelar, Sigit yang berpasangan dengan Tri Kusharjanto, gagal total di Olimpiade 2004 akibat langsung tersingkir pada babak pertama.
Meski demikian, sejatinya Sigit sebenarnya pernah bereuni lagi dengan Candra Wijaya. Setidaknya dari tahun 2001 hingga 2005, Sigit yang kembali berpasangan dengan Candra mampu mendulang sejumlah prestasi manis, seperti Japan Open 2001, Malaysia Open 2001, Indonesia Open 2001, Thailand Open 2001, All England 2003, dan lain sebagainya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom