INDOSPORT. COM - Taufik Hidayat, sebagai seorang legenda bulutangkis Indonesia ternyata pernah punya kenangan buruk tentang ajang Denmark Open.
Semasa masih aktif bermain dulu, Taufik Hidayat memang merupakan andalan Indonesia di nomor tunggal putra. Banyak prestasi bulutangkis mentereng yang pernah ditorehkannya, termasuk medali emas Olimpiade 2004.
Taufik Hidayat bahkan pernah menduduki peringkat satu dunia nomor tunggal putra saat dirinya masih berusia 19 tahun. Sebuah capaian yang hingga kini belum bisa diulangi lagi oleh para pebulutangkis Indonesia.
Terlepas dari kecemerlangan kariernya, Taufik Hidayat punya sebuah kenangan buruk tentang ajang Denmark Open. Nama besar dan reputasi apik, belum cukup untuk membuat Taufik bisa membawa pulang gelar juara Denmark Open bagi Indonesia.
Petualangan Taufik Hidayat di Denmark Open diawali pada tahun 2007. Jumpa wakil Singapura, Lee Yen Hui Kendrick di babak pertama, Taufik Hidayat mampu meraih kemenangan 21-13, 10-21, 21-17.
Berlanjut ke babak kedua, Taufik Hidayat bertemu wakil China, Bao Chunlai. Sayang, langkahnya harus terhenti akibat kalah dari Bao Chunlai dalam laga tiga set.
Taufik Hidayat kemudian absen dari ajang Denmark Open selama dua tahun beruntun. Barulah pada edisi Denmark Open 2010, Taufik Hidayat memutuskan untuk ikut serta lagi.
Berstatus unggulan kedua, Taufik Hidayat tak kesulitan untuk mengalahkan lawan-lawannya. Secara bergantian, Taufik Hidayat mengandaskan Emil Vind, Joachim Persson, Kenichi Tago, dan Du Pengyu, hingga menembus partai final.
Pada laga final, Taufik Hidayat berjumpa pebulutangkis tuan rumah, Jan Jorgensen. Sungguh disayangkan, Taufik gagal meraih titel juara setelah kalah dua set 21-19, 21-19.
Denmark 2010 ternyata menjadi capaian terbaik Taufik Hidayat. Setelah terhenti di babak kedua Denmark Open 2011, Taufik Hidayat tak pernah ikut lagi sampai akhirnya memutuskan gantung raket pada tahun 2013.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom