INDOSPORT.COM - Kejuaraan bulutangkis dunia Denmark Open 2019, tidak hanya menjadi pertarungan gengsi dan kualitas para pebulutangkis Tanah Air yang dikirim ke Odense, Denmark, 15-20 Oktober 2019. Ada pula sosok wasit wanita asal Indonesia yang bakal memimpin pertandingan di ajang tersebut.
Tapi ada satu hal menarik yang tidak banyak diketahui publik. Terselip nama Andi Purnama, wanita asal Parepare, Sulawesi Selatan, yang merajut mimpi menjadi wasit bulutangkis dunia.
Wanita kelahiran 17 Oktober 1979 ini diundang menjadi wasit selama gelaran Denmark Open 2019. Sekaligus menjadi ujian meningkatkan level untuk meraih status BWF Accredited Umpire atau wasit bulutangkis dunia.
Hebatnya lagi, Andi Purnama menjadi satu-satunya wasit asal Indonesia yang mendapatkan kesempatan tersebut. Ia bersama 5 orang wasit lainnya akan mengikuti ujian selama Denmark Open 2019.
Kepada INDOSPORT, alumni Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ini menjelaskan perjalanan panjangnya hingga berhasil lolos mengikuti ujian tersebut.
"Perjalanan saya sangat panjang. Tahun 2015 saya mengikuti tahap seleksi (appraisal) pada Kualifikasi Thomas & Uber Cup di Hyderabad, India. Tapi saat itu saya gagal lolos," ungkap Andi Purnama, Minggu (13/10/19).
"Saya baru dipanggil lagi pada tahun 2018 diajang Fuzhou China Open dan diikuti beberapa wasit seperti Irak 1 orang, Iran 2 orang, India 2 orang, China 2 orang, Filipina 1 orang, dan saya sendiri dari Indonesia. Alhamdulillah saya lolos bersama 1 orang dari Iran dan China," tambah ia.
Andi Purnama menambahkan, ia dan satu orang wasit dari Iran akan yang lolos pada tahap seleksi akan mewakili Asia pada Denmark Open 2019 nanti. Sedangkan wasit asal China telah mengikuti ujian saat Sudirman Cup 2019 pada Mei lalu.
Wanita yang pernah memimpin laga bulutangkis di Asian Games dan Asian Paragames 2018 ini menyebut 2 jenis ujian yang akan dilalui selama di Denmark nanti. Kedua jenis ujian tersebut yakni ujian teori dan ujian praktek.
"Ujian praktiknya langsung memimpin laga di Denmark Open nanti dan ada juga ujian teori selama satu hari di sela-sela ujian praktik. Jadi saya harus lulus kedua-duanya," jelas ia lagi.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Liestiaty Nurdin, istri dari Gubernur Sulsel sekaligus Ketua Perwosi Sulsel. Juga kepada Pengprov PBSI Sulsel, Dispora Sulsel, dan KONI Sulsel atas bantuannya," tandas ia.