INDOSPORT.COM – Lama tak terdengar kabarnya, legenda bulutangkis Indonesia, Ardy B. Wiranata, kini menetap di Kanada dan menjalani karier sebagai pelatih di sebuah akademi olahraga di negeri tersebut, Glencoe Club.
Mantan atlet kelahiran Jakarta, 10 Februari 1970 tersebut pensiun sebagai atlet pada 1998 dan pindah ke Amerika Serikat. Di sana ia dikontrak menjadi kepala pelatih untuk Timnas Bulutangkis Amerika Serikat selama tiga tahun (1998-2001).
Selepas itu, ia pindah ke Kanada dan kembali direkrut menjadi kepala pelatih Tim Nasional Kanada selama kurang lebih 10 tahun (2001-2010). Tinggal 14 tahun tinggal di negara tersebut, dia akhirnya menjadi Warga Negara Kanada.
Terakhir dihubungi oleh awak INDOSPORT, legenda hidup itu menuturkan bahwa dia kini menjadi pelatih bulutangkis untuk sebuah klub bernama Glencoe.
Ditelusuri melalui situs resmi Glencoe Club, sekolah ini merupakan wadah bagi para atlet muda untuk meyakini bahwa mereka adalah atlet berkomitmen dan bekerja keras untuk mencapai tujuan tertentu.
Sekolah ini memiliki sejumlah program yang ditujukan untuk beberapa cabang olahraga, di antaranya akuatik, bulutangkis, boling, bridge, climbing, curling, skating, squash, dan tenis.
Selain cabang olahraga tersebut, Glencoe juga memfasilitasi para atletnya dengan program kebugaran (fitness), pra sekolah (untuk calon atlet di bawah usia 3 tahun), summer camps serta youth & teen (program olahraga untuk anak-anak dan remaja).
Ardi B. Wiranata, sebagai mantan atlet bulutangkis, tercatat dalam situs resmi Glencoe menjadi satu dari tiga pelatih utama sekolah bulutangkis di akademi tersebut.
Ardi B. Wiranata bekerja sama dengan dua pelatih asal Kanada, Beth Richardson dan Bryan Moody, bertanggung jawab mulai dari pelajaran hingga pelatihan kompetitif yang intensif, agar setiap atlet mencapai tujuannya masing-masing.
Fasilitas bulutangkis di sekolah tersebut menawarkan program untuk semua orang yang mendorong kesenangan, sportivitas, dan partisipasi untuk atlet dari segala usia.
Ardy B. Wiranata sendiri dikenal sebagai salah satu tunggal putra terbaik sepanjang masa yang dimiliki Indonesia. Dia memulai kariernya sebagai atlet pada usia 9 tahun.
Sudah banyak prestasi yang ditorehkan Ardy, contohnya menduduki peringkat 1 dunia, menjadi juara di Indonesia Open sebanyak enam kali (1990, 1991, 1992, 1994, 1995, dan 1997), berhasil menjadi peserta All Indonesian Finals hingga meraih Perak di Olimpiade Barcelona 1992, dan masih banyak lagi.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom