INDOSPORT.COM - Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) menjelaskan alasan di balik pemilihan GOR Ken Arok di Kota Malang, sebagai host dalam event Indonesia Masters 2019.
Awalnya, gedung olahraga yang terletak di pinggiran Kota Makang itu bahkan tidak masuk pertimbangan mereka. Beberapa hal menjadi catatan penting pihak panitia dalam gelaran turnamen bulutangkis level 100 itu.
"Tempatnya berada di lingkungan kumuh dan jorok. Biasalah, ciri khas gedung milik pemerintah," bilang Achmad Budiharto pada konferensi pers jelang even di Malang, Senin 30 September siang.
"Tapi semua kekurangan itu sudah kami sulap sedemikian rupa. Ya meski itulah tantangan besar kami di balik pemilihan venue tersebut," Sekretaris Jenderal PB PBSI itu menambahkan.
Hal yang menjadi poin plus dari GOR Ken Arok, tak lain adalah sejumlah fasilitas yang serba guna. Faktor itu yang membuatnya kian yakin menunjuk venue yang rutin menggelar even Proliga Voli di tiap tahunnya, dibanding venue yang lama.
Event Indonesia Masters sendiri sebelumnya sudah pernah digelar di Kota Malang pada 2015 lalu. Saat itu, para atlet bulutangkis terkemuka tanah air hingga mancanegara bersaing merebut juara di Gedung Indoor Graha Cakrawala, milik Universitas Negeri Malang.
"Kalau di situ malah lebih sulit. Kami sudah observasi tapi sulit menggunakan dengan kondisi seperti itu," tandas dia.
Pada gelaran tahun ini, Indonesia Masters menjadi tempat bersaing para atlet bulutangkis multinasional dengan level nomor super 100. Sebanyak 281 atlet dari 15 negara di dunia ikut ambil bagian, untuk merebut poin dalam peringkat di WBF dengan total hadiah senilai USD 75 ribu.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom