INDOSPORT.COM - Pebutangkis senior Indonesia, Hendra Setiawan mengatakan merasakan hal yang berbeda usai menjuarai All England 2019 bersama Mohammad Ahsan di nomor ganda putra.
Kendati keduanya pernah meraih gekar yang sama pada 2014 lalu, Hendra menilai kondisi saat ini sangat bertolak belakang dengan apa yang dialami lima tahun lalu.
Menurut Hendra, juara All England tahun ini lebih bermakna karena diraih saat usia tak muda lagi dan harus bersaing dengan lawan-lawan tangguh tang usianya lebih muda. Apalagi, saat ini status Hendra/Ahsan pun sebagai pemain profesional atau non Pelatnas.
"Bedanya saat ini saya senang karena juara di saat usia gak muda. Apalagi itu juara All England dan saingannya banyak banget, jadi tak mudah," tuturnya.
Sementara itu, Muhammad Ahsan mengatakan gelar All England tahun ini semakin momotivasinya meraih prestasi berikutnya, meski dengan usia yang tak lagi muda.
Kemenangan atas pasangan muda Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik di babak final dengan skor 11-21, 21-14 dan 21-12 pekan lalu pun dipersembahkan untuk masyarakat Indonesia.
"Ini gelar bermakna, tak mymudah bersaing dengan pemain muda. Kita punya motivasi tinggi dan tak mau kalah, apalagi ini gelar prestisius makanya kita mikirin ini gelar buat sendiri, tapi buat Indonesia," ucapnya.
Kesuksesan ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan yang menjadi juara di All England 2019 mendapat apresiasi tinggi dari pemerintah.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan bonus langsung berupa uang tunai senilai ratusan juta rupiah.
Ikuti terus berita olahraga bulutangkis dan berita sepak bola di INDOSPORT.COM