INDOSPORT.COM – Mantan petenis no.1 dunia, Lleyton Hewitt, mengecam kebijakan pemain klub sepak bola Barcelona, Gerard Pique karena dianggap terlalu ikut campur di dalam perubahan aturan turnamen Piala Davis.
Turnamen tenis yang telah berusia 116 tahun itu mengalami perubahan nama menjadi Piala Dunia Tenis menyusul kesepakatan kerjasama 25 tahun antara Federasi Tenis Internasional (ITF) dengan perusahaan investasi milik Pique, Kosmos.
Dampak dari kesepakatan tersebut, sejumlah aturan di dalam turnamen pun mengalami perubahan. Misalnya, laga kandang dan tandang diganti menjadi turnamen 18 tim yang dihelat selama sepekan di Madrid dan memangkas lima set yang biasa menjadi tiga.
Dilansir dari Firstpost, perubahan ini dianggap Hewitt sangat konyol karena Piala Davis merupakan turnamen internasional utama di dalam olahraga tenis, sama halnya dengan Liga Champions di sepak bola.
“Dia (Pique) tidak tahu apa-apa tentang tenis. Ini seperti saya meminta mengubah aturan untuk Liga Champions,” kata Hewitt.
“Dua hal perbedaan terbesar yaitu, satu, aspek kandang dan tandang, dan kedua, set terbaik dari lima set. Jika Anda melihat puncak dari olahraga kami, yang memiliki empat grup, mereka lebih baik (dilangsungkan) lima set.”
Lebih dari itu, petenis kawakan asal Australia ini juga tidak mendukung turnamen dihelat di satu tempat. Ia meyakini gagasan ini tidak akan diterima oleh seluruh pemain tenis.
“Setelah itu, (turnamen) di satu tempat saya pikir konyol, saya tidak berpikir banyak pemain top akan bermain,” lanjut Hewitt.
Menjelang kualifikasi Piala Davis, para petenis dari Australia akan berhadadapan dengan Bosnia-Herzegovina di Adelaide pada hari Jumat dan Sabtu 1 -2 Februari 2019.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom