Tunggal putri Indonesia tak lagi memiliki wakil di Indonesia Masters 2018, setelah satu-satunya wakil di babak kedua, Fitriani kalah ditangan pebulutangkis Thailand, Ratchanok Intanon, Kamis (23/01/18). Fitriani kalah dua set langsung dengan skor 17-21 dan 16-21 di Istora Senayan, Jakarta.
Meski tersingkir, Fitriani mengaku tetap puas dan tidak bersedih. Dirinya senang bisa memberikan penampilan terbaik, yang cukup membuat pebulutangkis cantik Thailand yang merupakan unggulan keempat tersebut kewalahan.
"Cukup puas karena bisa meladeni permainan Ratchanok. Saya sudah mengeluarkan semua kemampuan saya, walaupun masih sering melakukan kesalahan sendiri," ucap Fitriani pasca laga.
Fitriani menjelaskan jika dirinya masih sering melalkukan kesalahan sendiri saat melawan Ratchanok. Untuk itu ia ingin ke depannya harus banyak latihan sehingga bisa kembali tangguh ketika beraksi di atas lapangan.
"Beberapa kali saya masih sering mati sendiri, salah buang bola, sedangkan pukulan Ratchanok juga sudah matang. Saya masih harus banyak latihan lagi," tutur dia.
"Pukulan lawan sudah matang, saya harus latihan lebih keras lagi. Harapan saya tadi saya bisa mengeluarkan kemampuan saya, alhamdulillah semua udah keluar, cuma masih ada error-nya,” ungkap Fitriani.
“Waktu di game kedua, saya kalah angin, jadi dorongan bola kurang ke belakang dan disergap oleh lawan. Sementara kaki saya kurang siap. Soal angin, saya kurang cepat adaptasi, lawan kontrolnya lebih bagus, dia sudah lebih matang,” tambahnya.
Setelah dari Indonesia Masters, Fitriani akan mengalihkan fokusnya karena harus kembali bertanding di Badminton Asia Championships 2018 yang akan berlangsung di Alor Setar, Malaysia, pada 6-11 Februari mendatang. Untuk itu, asisten pelatih tunggal putri PBSI, Herli Djaenudin, menuturkan anak asuhnya masih banyak hal yang mesti dibenahi.
“Dari segi defense, saya masih sering ragu-ragu. Power saya harus ditambah, kecepatan harus konsisten dan fokus harus lebih stabil,” aku Fitriani.
“Banyak yang mesti dievaluasi, dari pertahanannya masih sering mati-mati sendiri. Variasi pukulan mesti ditambah. Fitri posturnya kecil, tapi kakinya kuat dan lincah. Kami harap ke depannya stroke nya lebih komplit,” tutup Herli.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom