Chung Hyeon, Petenis Muda Korsel yang Kalahkan Djokovic dan Cetak Sejarah di Australia Open

Kamis, 25 Januari 2018 10:35 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Getty Images
Petenis Muda Korsel, Chung Hyeon berhasil kalahkan Djokovic dan cetak sejarah di Australia Open. Copyright: © Getty Images
Petenis Muda Korsel, Chung Hyeon berhasil kalahkan Djokovic dan cetak sejarah di Australia Open.

Petenis Korea Selatan, Chung Hyeon, menjadi buah bibir setelah sensasi yang dibuatnya di kejuaraan Australia Terbuka 2018. Bagaimana tidak, di babak 16 besar (22/01/18) Chung berhasil mengandaskan laju mantan petenis nomor satu dunia,  Novak Djokovic, dengan tiga set langsung, 7-6(7-4), 7-5, 7-6(7-3). 

Teranyar, petenis yang masih berusia 21 tahun ini sudah mengalahkan petenis asal Amerika Serikat, Tennys Sandgren, di perempat final dalam pertarungan tiga set langsung 6-4, 7-6, dan 6-3. 

© reuters
Chung bersama dengan Djokovic pascapertandingan 16 besar Australia Open Copyright: reutersChung bersama dengan Djokovic pascapertandingan 16 besar Australia Open

Chung Hyeon pun menjadi petenis pertama Korea Selatan yang berhasil menembus semifinal turnamen Grand Slam. Luar biasanya, petenis ini masih terbilang sangat muda, yaitu 21 tahun.

Awal Karir

Chung memilih tenis sebagai olahraga favoritnya karena merasa olahraga ini bisa membantu memulhkan penglihatannya yang terganggu. Ia sudah menggunakan kacamata sejak muda. Di tahun 2008, atau saat usianya belum genap 12 tahun, Ia sudah menang kejuaraan junir bernama Junior Orange Bowl dan Eddie Herr international.

Di awal karirnya sendiri Chung Hyeon sudah cukup akrab dengan kejuaraan dunia. Di tahun 2014, atau ketika usianya masih 18 tahun, ia memenangkan Bangkok Open 2014 serta memenangkan dua pertandingan bersama tim Piala Davis Korsel. Selain itu, ia juga berkompetisi di kualifikasi US Open 2014. 

Karir yang Kian Meroket

Di tahun 2015, Chung berhasil masuk top 150 setelah memenangkan salah satu kejuaraan Challenger Tour bernama Burnie Challenger. Atas hal ini, ia pun mendapatkan Wildcard untuk ATP World Tour di Miami Open. Di turnamen level Masters ini, ia berhasil masuk hingga babak kedua. 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Chung berhasil masuk ke Top 100 setelah memenangkan dua gelar Challenger lagi di bulan April dan Mei 2015. Dia pun sempat berkompetisi di French Open, walau tereliminasi di babak awal. 

© Daily Express
Chung Hyeon Copyright: Daily ExpressChung Hyeon

Di tahun 2015 ini pula Chung pertama kali tampil di turnamemn Grand Slam yaitu 2015 Wimbledon Championships. Namun, ia kalah 10-8 di di babak pertama oleh Pierre-Hugues Herbert. Chung kembali berpartisipasi di turnamen Grand Slam, 2015 US Open, dan berhasil mencatatkan kemenangan pertamanya di turnamen Grand Slam ketika mengandaskan James Duckworth. 

2017: Top 50 

Chung mencatat kemenangan pertama di Australia Open ketika menghadapi Renzo Olivo. Sayang, ia kalah di babak kedua. Namun, setelah itu pencapaiannya terus menanjak. Chung berhasil mencapai semifinal 2017 BMW Open dan juga masuk dalam Next Generation ATP Finals di MIlan dan menjuarainya serta mendapat hadiah 390 ribu dollar. 

Di tahun ini Chung berhasil mengalahkan petenis yana memiliki peringkat jauh di atasnya, yaitu David Goffin (peringkat 13) dalam turnamen Piala Rogers. 

Di tahun 2017, tepatnya bulan September, Chung memperoleh peringkat terbaiknya. Sebagai petenis muda dari Asia, ia berhasil masuk 50 besar dunia dengan duduk di peringkat 44. 

2018

Di tahun 2018, Chung mencatatkan prestasi gemilang dengan lolos ke babak semifinal Australia Open dengan mengalahkan Novak Djokovic di babak 16 besar dan lolos hingga tahap semifinal. Chung, yang kini ada di rangking ke-58 dunia, menjadi petenis Korsel pertama yang lolos ke semifinal turnamen Grand Slam. 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom