Istana Olahraga atau yang biasa dikenal dengan Istora Senayan, Jakarta saat ini sudah selesai direnovasi dan siap menggelar kejuaraan internasional pertama di 2018 yakni Indonesia Masters pada 23-28 Januari mendatang. Istora akan tampil dengan wajah baru yang diyakini akan membuat penggemar bulutangkis yang datang terkagum-kagum.
Sekjen PBSI, Achmad Budiarto, menjelaskan saat ini Istora tampil dengan wajah baru, memiliki pencahayaan yang sesuai standar internasional (2000 lumens) begitu pula dengan flooring (karpet dan lantai dasar lapangan) yang dibuat nyaman untuk para atlet. Hanya saja ada satu pekerjaan kecil yang harus diatasi terkait masalah angin.
"Gedungnya sudah excellent kemudian flooring-nya sangat bagus, dan lampunya pakai LED sehingga pencahayaan lebih terang tapi tidak panas buat pemain," tuturnya, Senin (22/01/18).
"Namun ada sistem angin jadi yang butuh sedikit perhatian karena kan sistemnya central jadi harus bisa menyesuaikan biar tiupan anginnya gak turbulence," sambung Achmad Budiarto.
Dari pantauan INDOSPORT, tampilan Istora yang baru pasca renovasi memang terbilang bagus. Selain kondisi lapangan dan pencahayaan yang lebih mewah, seisi stadion juga terlihat megah dengan adanya single seat yang didominasi warna putih dan abu-abu serta dilengkapi dengan nomor.
Untuk bagian luar menuju area bersantai, tampak sudah disiapkan both-both untuk tiket, maupun menjual makanan. Tampilan Istora juga terlohat cocok untuk pengunjung yang fotogenik dengan beberapa spot menarik.
Direktur Turnamen BWF, Darren Parks, menilai renovasi Istora Senayan memang dibutuhkan untuk mengejar ekspektasi sebagai arena olahraga terkini, dan hasilnya renovasi tersebut sudah memenuhi harapan.
"Istora adalah stadion yang menjadi ikon dan yang sangat dicintai penggemar bulu tangkis. Tetapi Istora memang sangat butuh perbaikan untuk memenuhi ekspektasi sebagai venue olahraga terkini. Perbaikan ini telah menjadikan Istora memenuhi harapan tersebut, kami menantikan momen-momen bersejarah selanjutnya di Istora," kata Darren.
Meski demikian, masih ada sedikit catatan lantaran area disekita Istora misalnya di pintu masuk dan lahan parkir saat ini masih dalam tahap penyelesaian akhir. Akan tetapi hal itu disebut tak terlalu mengganggu kegiatan Indonesian Masters 2108, lantaran pihak panitia justru menjadikan ajang ini sebagai test event menuju Asian Games 2018.
"Kita beruntung ada 2 event besar sebelum Asian Games yakni Indonesia Masters dan Indonesia Open, karenanya kita fokus pada lighting, flooring dan angin. Makanya sekarang kita kejar buat dapatkan kompisisi terbaik sebelum Agustus nanti," ucap Achmad Budiarto.
"Kita mau uji juga sarana pendukungnya, apakah sudah di set up buat pendukung nyaman dan aman. Karena kalau infrastruktur sekelilingnya memang belum siap 100 persen," tutupnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom