Performa pasangan ganda campuran terbaik Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di penyisihan Grup B Dubai Super Series Final 2017 patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, di dua laga awal, pasangan yang kerap disapa Owi/Butet ini sukses meraih kemenangan.
Pada pertandingan pertama, Owi/Butet sukses mengalahkan pasangan suami istri asal Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock dengan skor akhir 21-18, 18-21, dan 21-14. Keperkasaan Owi/Butet pun terus berlanjut setelah menang dua set langsung atas wakil Malaysia, Tan Kian Meng/Lai Pei Jing dengan skor akhir 21-17 dan 21-19.
Sial bagi pasangan yang merebut medali emas Olimpiade 2016 itu, di laga pamungkas mereka harus menyerah di tangan pasangan China, Wang Yilyu/Huang Dongping dengan skor akhir, 9-21, 21-11, dan 11-21.
Usai pertandingan, Tontowi menyebut bahwa kekalahannya di laga terakhir ini dikarenakan mereka salah menggunakan strategi. Selain itu, ia menilai lawan juga lebih siap untuk bermain.
"Kami kalah start di game pertama, istilahnya lawan sudah mendahului kami, walaupun kami main dengan pola seperti apa. Kami kurang sigap. Di game kedua, kami bisa menemukan pola kami, tetapi di game ketiga kami kembali tertekan," sebut Tontowi seperti dikutip dari rilis yang diterima INDOSPORT.
- Tak Ada 30 Menit, Kevin/Marcus Takluk dari Pasangan Jepang
- Kalah 3 Set, Praveen/Debby Tersingkir dari Dubai Superseries Finals 2017
- Ini Syarat Minions untuk Lolos ke Semifinal Dubai Super Series
- Jadwal Siaran Langsung Dubai Masters Finals 2017 Hari Ketiga
- Lawan Pasangan Jepang, Praveen/Debby Kembali Telan Kekalahan di Dubai Superseries
- Kalah dari China, Owi/Butet Runner-Up Grup B Dubai Super Series 2017
Menambahkan tanggapan Tontowi, Liliyana juga tidak menutupi alasan mereka sulit mengimbangi permainan pasangan China adalah karena usia mereka yang lebih tua.
"Lawan adalah pasangan muda yang lebih cepat, kalau main lawan mereka harus pakai taktik, harus benar cara mainnya. Di game kedua kami bisa menerapkan strategi kami, tetapi di game ketiga mereka sudah lebih siap dan tidak mudah ‘dimatikan’," kata wanita kelahiran 9 September 1985 itu.
Meskipun gagal meraih kemenangan di laga terakhir penyisihan grup, Owi/Butet patut berbangga diri karena setidaknya mereka berhasil melangkah ke babak semifinal dengan status runner-up Grup B.
Mereka menjadi satu-satunya wakil Indonesia nomor ganda campuran yang memastikan diri ke babak semifinal, setelah pasangan Tanah Air lainnya, Praveen Jordan/Debby Susanto dipastikan tersingir usai menelan tiga kekalahan beruntun.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom