Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) berencana mengubah aturan mengenai servis yang akan dimulai pada Maret 2018 mendatang. Sistem baru ini nantinya akan diuji coba pada ajang bergengsi seperti Kejuaraan All England, BWF Thomas & Ubar Cup di Bangkok dan Kejuaraan Dunia BWF di Nanjing.
Sistem baru ini bermula dari kritik yang diberikan para pemain dan pelatih di seluruh dunia, termasuk India, yang pernah mengalami keputusan kontroversial. Keputusan ini pun akhirnya dibuat beradasarkan pertemuan Dewan BWF di Montego Bay, Jamaika.
Usulan perubahan pada Undang-Undag Bulutangkis tersebut akan diajukan sebelum rapat umum tahunan BWF Mei mendatang. Aturan ini menerapkan pemukul harus memegang kok setinggi 1,15 meter di atas permukaan lapangan sebelum dipukul ke area lawan.
Pada aturan sebelumnya, pemukul tidak memperbolehkan memegang kok di atas pinggang. Hal ini pun menuai pro dan kontra, mengingat ukuran tubuh seseorang tidak sama persis.
Melihat kondisi ini, Presiden BWF, Poul-Erik Hoyer memberikian respon positif dengan mencoba menerapkan aturan servis baru pada tahun depan. Karena menurutnya, hal ini adalah bagian integral dalam cabang olahraga bulutangkis.
“Oleh karena itu, Dewan telah bertekad untuk menerapkan undang-undang baru. Layanan eksperimental ini dalam upaya untuk memperbaiki undang-undang di turnamen BWF. Kami berharap ini akan menghasilkan tanggapan yang positif dari anggota kami,” tutur Hoyer, dilansir dari laman resmi BWF.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom