INDOSPORT.COM – Jumlah korban tewas yang mencapai 41 orang dalam kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang disebut akibat kelalaian petugas, termasuk membawa pulang kunci sel.
Salah satunya, proses evakuasi napi dari kamar tahanan yang terbakar ke lokasi yang lebih aman berjalan lambat karena petugas jaga tertidur.
"Kan ada tugas jaga tiga shift per hari, tidak boleh tidur di saat jaga, itu lalai fatal," kata sumber kepada redaksi Akurat.co, Rabu (08/09/21).
Situasi makin buruk karena petugas jaga yang memegang kunci sel malah tidak berada di lokasi. "Kabarnya petugasnya lagi di rumah dengan kunci di kantong dia, makanya (evakuasi) terlambat sampai 30 menitan," katanya.
Sebagai informasi, di area lapas kelas 1 Tangerang terdapat 26 bangunan. Berdasarkan blok, lapas terdiri dari tujuh blok di mana setiap bloknya terdiri dari sembilan kamar. Kebakaran pada Rabu dini hari terjadi di bangunan Blok C2 yang dihuni 122 napi.
"Tidak ada fire extinguisher (alat pemadam api ringan) satu pun di 26 bangunan lapas, termasuk di bangunan yang terbakar habis," katanya lagi.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 01.45 WIB. Api bisa dipadamkan setelah dua jam berkobar. Selain 41 korban tewas, sedikitnya ada 8 korban luka berat, dan 72 lainnya luka ringan.
Di sisi lain, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten Agus Toyib membenarkan korban terjebak di sel atau kamar masing-masing.
"Terbakar karena memang kamar semua dikunci jadi ada yang tidak sempat dikeluarkan dari kamar," katanya kepada awak media.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran juga sempat menyinggung soal banyaknya korban tewas. Ia berjanji melakukan pendalaman terkait alasan para napi terlambat dievakuasi hingga tewas terpanggang.
"Saat kejadian memang lokasi kamar sedang terkunci, tapi kita akan lakukan pendalaman lagi," ujar Kapolda usai meninjau lokasi hari ini.
Ia mengatakan, hasil olah TKP awal menyimpulkan kebakaran terjadi akibat hubungan pendek arus listrik di bagunan Blok C2.
Seluruh jenazah sudah d bawa ke RSUD Kabupaten Tangerang, dengam pemeriksaan awal sudah dilakukan kepada beberapa jenazah. Namun, sebagian besar korban tewas mengalami luka bakar cukup serius sehingga sulit diidentifikasi.
Nantinya, setelah pemeriksaan awal, jenazah akan dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk proses identifikasi. "Selanjutnya kita lanjutkan di RS Polri. Semuanya masih misteri, belum ada namanya. Untuk pemeriksaan identifikasi nanti di rumah sakit Polri," kata Asep.
Secara terpisah, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengungkapkan kapasitas narapidana di Lapas Kelas 1 Tangerang, mengalami kelebihan 400 persen. Meski hanya berkapasitas 600 orang, saat ini penghuni lapas mencapai 2.072 orang.
Baca berita asli di AkuratCo
Disclaimer: Artikel ini adalah kerja sama antara INDOSPORT dengan AkuratCo. Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, video, grafis, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab dari AkuratCo
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom