INDOSPORT.COM - Sejumlah atlet pencak silat nasional Indonesia gagal bersinar di SEA Games 2019 Filipina. Bukan karena kalah kemampuan, namun Hanifan Yudani Kusumah menduga adanya sistem 'bagi-bagi' medali untuk beberapa negara peserta.
Sebagaimana diketahui, Indonesia meloloskan empat wakilnya ke final SEA Games 2019 cabang olahraga pencak silat. Hanifan Yudani Kusumah sendiri turun di nomor kelas D (60-65 kg) putra.
Selain Hanifan, ada pula Khoiruddin yang turun di kelas A (40-45 kg) putra, Jeni Kause di kelas B (50-55 kg) putri, dan Suci Wulandari dari kelas A (45-50 kg) putri. Namun, hanya Suci yang berhasil meraih medali emas, sementara ketiga pesilat lainnya harus puas dengan medali perak.
Hanifan Yudani Kusumah memang takluk dari perlawanan pesilat Malaysia, Zulfajar Zulfazly dengan skor akhir 2-3. Padahal, ia sendiri merupakan salah satu atlet pencak silat terbaik, yang sebelumnya meraih medali emas di Asian Games 2018.
Menanggapi kegagalannya meraih medali emas, Hanifan mengaku sudah berupaya maksimal dan tidak mengalami penurunan jika dibandingkan dengan aksinya di Asian Games lalu. Namun, ada indikasi 'kenakalan' yang dilakukan oleh sejumlah pihak.
"Kita Indonesia paling fairplay, kita tuh sudah main maksimal di sana. Silat itu ada sembilan kelas, Indonesia masuk empat ke final, paling banyak di antara negara lain," jelas Hanifan Yudani Kusumah kepada awak redaksi berita olahraga INDOSPORT.COM.
"Cuma, hal yang paling saya tidak suka adalah hal non-teknis dalam penyelenggaraan itu, ada sistem bagi-bagi. Kalau gitu, percuma ada SEA Games, percuma kita latihan, kerja keras, kalau akhirnya wasit yang menentukan untuk juara, bukan atlet," kecamnya.
Selain aksinya di dunia silat, Hanifan Yudani Kusumah juga dikenal sebagai sosok yang menyatukan Joko Widodo dan Prabowo Subianto dalam selebrasi kemenangan di Asian Games 2018 lalu. Hanifan juga mencuri perhatian ketika mempersunting pesilat Pipit Kamelia di sebuah tayangan televisi swasta.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom