Aturan Ketat Berbusana di GP Arab Saudi, Buat Pembalap F1 Kurang Nyaman?
INDOSPORT.COM - Arab Saudi untuk pertama kalinya akan menggelar ajang balap Formula 1 (F1), yang bertempat di Jeddah dan secara resmi diselenggarakan pada Minggu, (05/12/21) mendatang.
Namun kontroversi timbul karena pihak Formula 1 menerima informasi terkait aturan ketat yang dikeluarkan Arab Saudi terkait event yang berlangsung nanti khususnya terhadap aturan berpakaian untuk kunjungan olahraga pada bulan desember.
Peraturan berpakaian tersebut menyatakan bahwa aturan yang dibuat tidak hanya berlaku untuk perempuan melainkan juga laki-laki. Seperti yang dilansir dari Marca, peraturan tersebut juga termasuk pada tidak mengenakan riasan yang berlebihan.
Beberapa aturan tersebut juga merangkumkan tentang aturan berpakaian dimana, untuk perempuan salah satunya adalah tidak menggunakan pakaian bikini dan rok mini. Dan untuk laki-laki memiliki daftar aturan yang jauh lebih ketat dimana salah satunya tidak menggunakan celana pendek dan tank top.
Menyikapi beragam aturan yang diterbitkan pemerintah Arab Saudi, muncul beberapa permasalahan bagi personel tim Formula 1.
Dimana aturan tersebut diberlakukan ketika suhu di Jeddah pada bulan Desember rata-rata berada di atas angka 30°, dan seakan pihak tuan rumah tidak memperhitungkan fakta yang akan dialami oleh kru pit dan insinyur yang akan berkerja dalam kondisi suhu panas yang ekstrem.
Tidak hanya menerbitkan tentang aturan larangan berpakaian, pemerintah Arab Saudi juga menerbitkan aturan rekomendasi pakaian yang dikenakan untuk ajang Formula 1 nanti. Namun timbul kembali permasalahan dimana rata-rata pakaian yang direkomendasikan tersebut bukanlah pakaian yang cocok digunakan dalam cuaca bersuhu tinggi.
1. Tuai Kritikan
Dikutip dari akun Twitter pribadinya, Gauillaume Capieotto, seorang tokoh terkemuka di tim Prema yang membela kepemimpinan Oscar Piastri di Arab Saudi pun mengemukakan pendapatnya terkait aturan yang berlaku. Menurutnya lebih baik membeli sebuah rok, yang dimana dipermasalahkan untuk wanita namun tidak jika dikenakan bagi pria.
Tanggapannya pun mendapatkan beragam komentar di antaranya setuju atas keberatan yang dilayangkannya tersebut dimana tidak adil untuk menentukan aturan berpakaian pada ajang kelas dunia itu dimana pihak tuan rumah tidak mempertimbangkan perbedaan budaya bagi setiap orang yang memeriahkannya.
Penulis: Anjas Asmara.