Nikita Mazepin, FIA dan Gimmick Kampanye #WeRaceAsOne di F1
INDOSPORT.COM – Nama Nikita Mazepin, Federasi Otomotif Internasional (FIA) dan Formula 1 (F1) saat ini tengah menjadi sorotan di media sosial, terkait kasus pelecehan seksual yang terjadi beberapa hari lalu.
Baru sekitar kurang lebih satu pekan diumumkan resmi di promosikan dari Formula 2 (F2) ke ajang F1 untuk bergabung dengan tim Haas, namun Nikita Mazepin malah sudah berulah dan membuat kontroversi.
Mazepin tengah menjadi perbincangan panas di media sosial terutama para penggemar F1, lantaran ia merekam dirinya melakukan pelecehan seksual dengan memegang bagian dada seorang wanita, yang menjadi penumpang di dalam mobilnya.
Video tersebut pun tersebar luas setelah ia melakukan blunder mengunggahnya di Insta Story akun Instagram-nya, yang langsung menuai kecaman hingga muncul petisi untuk mencabut lisensinya.
Sementara tim Haas langsung merilis kecaman diikuti dengan pernyataan resmi dari F1 dan FIA, yang mendukung tindakan yang akan dilakukan oleh tim Haas, sembari tetap menggaungkan kampanye #WeRaceAsOne tentang komitmen kepada inklusivitas dalam kejuaraan.
“Kami sangat mendukung tim Haas dalam menanggapi tindakan tak pantas yang dilakukan oleh Nikita Mazepin, yang telah menyatakan permohonan maaf ke publik atas perilaku buruknya dan masalah ini akan terus ditangani secara internal oleh Haas,”
“Prinsip etika dan budaya yang beragam serta inklusif dari olahraga kami adalah yang penting bagi FIA dan Formula 1,” bunyi pernyataan tersebut.
1. Pernyataan FIA, F1 dan Haas Semakin Membuat Penggemar Kecewa
Bukannya menenangkan, namun pernyataan itu malah makin mendapatkan kecaman keras dari netizen, yang kecewa dengan sikap yang mereka tunjukkan atas kasus Mazepin, dan menganggap bahwa kampanye yang selama ini digaungkan hanyalah gimmick semata.
Meski wanita dalam video tersebut telah mengonfrimasi bahwa mereka hanya bercanda, dan mengatakan Nikita Mazepin adalah sosok yang sangat baik dan tak ada niatan menyakiti atau memperlakukannya, namun video tersebut masih tak termaafkan.
Memang, pembalap asal Rusia itu memang dikenal sebagai sosok yang memiliki sikap buruk, namun kasus video tersebut dianggap yang paling fatal, karena dianggap sebagai bentuk pelecehan seksual setelah sang wanita sempat menolak saat dadanya di pegang dan tak adanya persetujuan atau consent sejak awal.
Para penggemar yang geram juga menganggap bahwa seorang publik figur dan pembalap profesional tak layak bersikap seperti itu, apalagi mengingat Mazepin sudah banyak melakukan ulah dan memang layak diberi hukuman, minimal melakukan public service.
Nyatanya mereka tak menindak kasus tersebut dengan serius, dan malah melemparkannya pada Haas, yang dianggap tak bisa bersikap tegas karena membutuhkan pasokan dana dari ayah Mazepin, yang merupakan seorang milyader Rusia.
Kampanye #WeRaceAsOne Hanyalah Bualan Semata
Hal ini membuat para penggemar semakin yakin bahwa kampanye #WeRaceAsOne yang digaungkan sepanjang musim ini hanyalah bualan belaka, dan seperti janji manis tanpa terdapat pembuktian keseluruhan yang nyata karena adanya 'syarat dan ketentuan berlaku'.
Penggemar juga meminta FIA, F1 dan Haas seharusnya mencontoh saat Formula E langsung dengan tegas menindak lanjuti dan memecat Daniel Abt saat ketahuan menggunakan joki kala balapan virtual akhir Mei lalu.
Tak hanya itu, mereka juga meminta FIA dan F1 sebaiknya menghapus tagar #WeRaceAsOne atau logo pelangi di mobil para pembalap karena tak ada tindakan nyata atas kasus Nikita Mazepin.