Berikut tiga fakta tentang Michael Schumacher yang mungkin belum banyak orang tahu, seperti diwartakan laman resmi Formula 1 (F1).

Sempat Ingin Skydiving

Kecelakaan ski yang menimpa Michael Schumacher memang sempat menggegerkan publik pada waktu itu. Di sisi lain, ia sebenarnya sempat ingin pergi skydiving alih-alih berpetualang di hamparan salju.

Akan tetapi, namanya sudah takdir, Schumi akhirnya tetap berada di Meribel, sebuah resor yang berada di French Alps. Selanjutnya, semua juga tahu apa yang terjadi.

Pencinta Pesta

Mungkin tidak banyak yang tahu kalau Schumi adalah seorang pencinta berat pesta. Bahkan saking sukanya, ia selalu datang lebih awal dan pulang paling terakhir, serta kerap iseng melempar tubuh kawan-kawannya ke kolam renang untuk bersenang-senang.

Insomnia

Selain itu, Michael Schumacher ternyata sempat mengalami insomnia setelah kematian legenda balap, Ayrton Senna.

Meski keduanya sama-sama nama besar di dunia balap, Schumi sangat terpukul ketika Senna tewas dalam kecelakaan di GP San Marino saat berusia 34 tahun.

Schumi terus dihantui kematian Senna di setiap malam-malamnya, membuatnya susah memejamkan mata dengan tenang untuk tidur nyenyak. Apalagi, ia juga tumbuh besar mengidolakan legenda balap dari Brasil tersebut.

Demikianlah tiga fakta singkat soal Michael Schumacher, yang berisi kesukaannya di luara trek Formula 1, kecelakaan ski, dan bahkan kesedihannya terhadap Ayrton Senna.

Menanti Kembalinya Michael Schumacher

Kini, publik sangat menanti-nanti momen kembalinya Michael Schumacher ke khalayak ramai, ketika orang-orang bisa kembali melihat wajahnya - yang kini entah sudah seperti apa setelah bertahun-tahun lamanya.

Meski begitu, agaknya kabar soal kapan ia akan muncul lagi di hadapan publik masih cukup abu-abu. Selain keluarga dan sahabat terdekat, tidak ada yang tahu pasti seperti apa kondisi pria yang kini berusia 52 tahun tersebut.

Namun tenang saja, ia memiliki seorang istri hebat seperti Corinna yang selalu setia mendampingi. Seperti diwartakan laman Mirror, ia memastikan suaminya tersebut mendapat penanganan yang terbaik.

Schumi melakukan terapi di rumah dan anggota keluarganya berusaha semaksimal mungkin untuk tetap membuatnya merasa nyaman. Semua dilakukan demi kepentingan pengobatan agar ia bisa segera pulih.