INDOSPORT.COM – Pembalap muda asal Italia, Franco Morbidelli resmi bertahan di tim satelit Petronas Yamaha SRT, setelah sepakat untuk memperpanjang kontrak hingga MotoGP 2022, Senin (13/07/20).

Morbidelli berhasil naik kasta ke kelas premier dan sukses menjadi rookie terbaik pada MotoGP 2018. Ia kemudian menjadi rekan setim bagi Fabio Quartararo yang juga menjadi debutan terbaik pada musim 2019 lalu.

Rider berusia 25 tahun yang juga merupakan anak didik dari Valentino Rossi itu mengaku sangat senang bisa bertahan di tim asal Malaysia tersebut dengan kontrak berdurasi dua musim.

“Rasanya sangat senang bisa bertahan di tim Petronas Yamaha SRT lantaran kami memiliki musim yang hebat pada tahun lalu, rasanya menyenangkan bekerja sama dengan mereka,” ujar Franco Morbidelli, dilansir dari laman resmi MotoGP.

“Saya ingin mengucapkan rasa terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan, karena kesempatan ini suatu kehormatan bagi saya. Saya akan bekerja lebih keras untuk memberikan hasil lebih baik lagi,” tambahnya.

Sementara itu, Razlan Razali selaku bos tim Petronas Yamaha SRT mengaku bahwa Morbidelli merupakan aset penting bagi timnya pada musim ini.

“Kami senang mengonfrimasi bahwa Morbidelli akan bertahan bersama kami hingga dua tahun ke depan. Dia adalah pembalap bertalenta dan aset pentig bagi tim kami,” tutur Razlan Razali.

Pada musim lalu, Morbidelli memang tampil cukup impresif dengan meraih empat posisi start di grid terdepan dan tujuh kali finis di enam besar, yang juga membantu tim satelit Yamaha menyabet gelar tim independen terbaik di musim lalu.

Di sisi lain, hingga saat ini belum diketahui siapa yang akan menjadi rekan setim bagi Franco Morbidelli pada musim depan, lantaran Fabio Quartararo resmi dipromosikan ke tim pabrikan Monster Energy Yamaha untuk menjadi rekan setim Maverick Vinales dua musim ke depan.

Namun Valentino Rossi dikabarkan akan bertukar tunggangan dengan Fabio Quartararo di tim Petronas Yamaha SRT untuk MotoGP 2021 dengan opsi perpanjangan kontrak. Akan tetapi hingga saat ini belum ada kesepakatan resmi antara kedua belah pihak.