INDOSPORT.COM - Eks pembalap Formula 1, Mark Webber, membeberkan satu alasan tak terduga yang membuat Charles Leclerc mampu menyingkirkan dominasi rekan setimnya di Scuderia Ferrari, Sebastian Vettel.
Charles Leclerc baru resmi gabung ke tim Scuderia Ferrari pada 2019 dari tim Sauber. Ia langsung menjadi partner untuk Sebastian Vettel. Ternyata, Leclerc langsung bisa menunjukkan kemampuan kelas dunia miliknya.
Ia mampu finis di posisi ketiga di GP Prancis sedangkan Vettel finis di posisi lima. Leclerc juga sudah dua kali finis di posisi satu, yaitu di GP Belgia dan GP Italia. Sebaliknya, Vettel hanya mampu satu kali finis di posisi satu, yaitu di GP Singapura.
Prestasi pembalap berusia 22 tahun asal Monaco itu tentu tak bisa dipandang sebelah mata. Sehingga, pihak Ferrari akhirnya ingin terus mengandalkannya untuk musim-musim berikutnya. Sebaliknya, kontrak Vettel tak diperpanjang tim asal Italia tersebut.
Melansir dari situs resmi Formula 1, mantan pembalap F1, Mark Webber, mengungkapkan satu alasan kunci Leclerc bisa tampil begitu gemilang meski baru semusim di Ferrari, yaitu sifat naif yang ia miliki.
"Leclerc sangat cepat, penuh energi, dan naif. Sifat naif adalah hal yang luar biasa. Anda datang dan langsung melakukan tugas Anda. Karena, Anda belum tahu apa-apa tentang dunia baru ini. Sementara Sebastian sudah punya banyak urusan yang harus ia pikirkan," ujarnya.
"Leclerc benar-benar kelas dunia untuk Formula 1. Dia sangat mahir dalam berkomunikasi, dia tampan, dan cocok jika di depan kamera. Yang jelas, dia sangat brilian. Sebaliknya, Vettel sudah kesulitan di Ferrari. Saya yakin, tim itu bakal merasa kehilangannya," pungkas sang pembalap.
Di klasemen akhir kompetisi Formula 1 2019, Charles Leclerc sukses finis di peringkat keempat dengan torehan 264 poin, sedangkan Sebastian Vettel setingkat di bawahnya (240 poin). Scuderia Ferrari sendiri menjadi runner-up untuk sektor konstruktor.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom